Bagian 11

1041 Kata

Adi Sudah seminggu aku dan Anyelir tidak bertegur sapa. Bahkan pada Melati pun dia sedikit menjaga jarak. Aku juga merasa enggan bertanya mengapa dia mendiamkanku. Bahkan saat aku mengantar jemputnya tak terlontar dari bibirnya ucapan terima kasih untukku seperti biasa. Sempat aku bertanya pada Melati tentang diamnya Anyelir pada kami, tapi istri keduaku itu hanya menggeleng tidak tahu menahu. Sore ini aku kembali mengarahkan kemudi menuju tempat kerja Anyelir. Menjemputnya seperti biasa. Sudah sepuluh menit aku menunggu sambil melihat grafik penjualan kafe cabang di Bandung yang menukik tajam, membuat kepalaku berdenyut nyeri. Kualihkan pandanganku dari Mac Book ke kaca mobil, begitu mendengar seseorang mengetuknya dari luar. Seorang gadis yang kuketahui sebagai teman Anyelir berdiri d

Pengguna baru dapat membuka kunci 2 bab secara gratis!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN