Bagian 10

1140 Kata

Esok pagi seperti biasa kami sarapan bersama. Melati yang menyiapkan sarapan untuk kami bertiga. Sandwich dan jus sayur. "Aku mau lagi, Sayang," pinta Adi menoleh pada Melati. Melati dengan telaten mengambilkan lagi roti dengan irisan daging di tengahnya. Saat itu mataku tertuju pada jari manis Melati, di sana telah tersemat cincin emas putih dengan permata di bagian tengahnya, yang kuyakini itu sebuah berlian. Karena kilaunya berbeda. "Cincinnya bagus, Mel," pujiku. Memang kenyataannya cincin yang dipakainya bagus. Simpel namun terlihat begitu elegan. Melati dan Adi saling melirik. Aku mengerutkan kening, bingung pada sikap keduanya yang mendadak salah tingkah. Ada apa ? "Ini ...." Melati hendak menjawab. "Hadiah dari Tantenya sewaktu pernikahan kami. Cuma baru di pakai sekarang," s

Pengguna baru dapat membuka kunci 2 bab secara gratis!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN