bc

Bukan Aku

book_age12+
0
IKUTI
1K
BACA
bxg
highschool
realistic earth
first love
friendship
slice of life
lonely
friends with benefits
friends
like
intro-logo
Uraian

Bukankah yang indah akan kalah dengan yang selalu ada. Lalu, kenapa aku yang kalah?

Mencintai tak harus memiliki. Namun, bolehkah aku menjadi orang egois, yang mencintaimu dan juga ingin memilikimu.

Cover by : Shalanda Shannon

chap-preview
Pratinjau gratis
Aresa
Bukankah yang indah akan kalah dengan yang selalu ada. Lalu, kenapa aku yang kalah? Mencintai tak harus memiliki. Namun, salahkah jika aku menjadi orang egois, yang mencintaimu dan juga ingin memilikimu. *** “Tau gak sih, Bar? Gue kesel banget sama Juna. ” Aku tersenyum menatap Aresa yang sedang berbicara tentang Arjuna. Mimik wajahnya terus berubah-ubah, dengan lidah yang tak berhenti terus bicara. Padahal aku yang saat ini berada di depannya, tapi orang lain yang kini ada di pikirannya. Aku hanya mendengar semua celotehannya tanpa membalas ucapannya. Karena aku tahu, saat ini yang dia butuhkan hanya seorang pendengar. “Aresa! “ ocehannya langsung terhenti saat mendengar seseorang memanggil namanya. Seorang laki-laki berjalan mendekat ke arah kami. Aresa langsung membuang muka, ingin memberitahukan bahwa dia sedang kesal. Dia Arjuna, kekasih Aresa. “Sayang, kenapa lagi? “ Arjuna ikut duduk di samping Aresa. Aku segera menjauh, cukup sadar diri aku tidak berhak ikut campur dalam masalah asmara mereka. Walaupun Aresa adalah sahabat sekaligus orang yang aku cintai diam-diam, aku masih tahu sejauh mana aku harus menjaga batas. Aku hanya mampu menatap dari jauh, saat Arjuna mulai membujuk Aresa. Aku berlalu pergi, saatku lihat Aresa memeluk Arjuna. Kakiku melangkah menuju atap sekolah, sebentar lagi pasti bel masuk akan segera berbunyi. Ku rebahkan tubuhku pada satu-satunya sofa tua yang ada di sana. Tanganku merogoh kantung, mengambil sebuah nikotin. Bau tembakau langsung memenuhi indra penciumanku, saat benda itu tersentuh api. Ku hisap dalam-dalam nikotin yang bisa saja membunuhku itu. Lalu ku hembuskan kuat-kuat, sampai asapnya mengepul, hilang bersama angin. Berharap segala masalahku ikut pergi bersama asap itu, andai saja bisa semudah itu. Angin sepoi-sepoi, laksana membelai lembut wajahku. Membuatku meninggalkan perihnya kenyataan, walaupun hanya untuk sesaat. *** Suara bel pulang terasa memekakkan telinga. Aku tak tahu selama apa aku tertidur di atap. Ku dudukan tubuhku, tak berniat beranjak dari tempat itu. Sampai sekolah mulai sepi, barulah aku beranjak pergi mengambil tasku dan berjalan menuju parkiran. “Bar, lo dari mana aja sih? Gue nyariin lo dari tadi. ” Kepalaku menoleh, menatap Aresa yang berjalan cepat ke arahku sambil memayunkan bibirnya. “Kenapa, Sa? “ aku malah balik bertanya, tak ada niatan menjawab pertanyaannya. “ Gue nebeng sama lo, ya? “aku mengangkat alisku bingung, sembari memberikan helm cadangan yang selalu berada di dalam jok motorku. “Juna ke mana? “ wajah Aresa semakin tertekuk mendengar pertanyaanku. “Dia lebih milih nongkrong sama teman-temannya, daripada nganterin gue pulang. ” Ku hidupkan motorku, di susul Aresa yang ikut duduk di atas motorku yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Motor milikku membelah jalanan dengan kecepatan sedang, menuju rumah Aresa. “Mau mampir gak, Bar? “ Aresa bertanya sembari dari turun dari motorku. Aku hanya menggeleng menolak ajakannya. Tanganku membuka helm yang berada di kepala Aresa, lalu mengelus lembut kepala gadis itu. Ku tarik gas motorku, melaju semakin menjauh dari rumah Aresa.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
57.1K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook