Canting sibuk mengedarkan pandangan ke sekeliling begitu mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan rumah mewah, halamannya yang luas seperti lapangan bola ditumbuhi berbagai tanaman hias, ada patung dan lampu berwarna kekuningan di sana. Tirta membukakan pintu untuknya, mengulurkan tangan pada gadis yang masih sangat terlihat canggung itu. Agak ragu, tetapi Akhirnya ia raih juga tangan Tirta yang terulur untuknya. Canting mengikuti langkah Tirta memasuki rumah, di dalam Canting terlihat lebih terpukau lagi melihat kemewahan rumah itu. Sebuah lampu kristal nan indah menggantung di langit-langit yang menjulang tinggi, semua berbagai guci antik dan vas kristal juga tampak menghiasi berbagai sudut rumah ini. Belum puas rasanya Canting berdecak mengagumi rumah ini ia di kejutkan suara pe

