bc

Alpha's Blood Moon

book_age16+
50
IKUTI
1K
BACA
bxg
like
intro-logo
Uraian

Pria posesif, arrogant, keras kepala, pemaksa dan dingin. Entahlah, Almira merasa awalnya takdir sangat kejam dengan mempertemukan dirinya dengan pria itu. Tetapi sekarang ia sadar, dirinya adalah yang ter beruntung.

Ketika masih banyak wanita lain di dunia yang bisa Dewi Bulan pilih, tetapi dia memilihnya. Malam itu, baru saja menjadi saksi. Hatinya yang bergetar, pipinya yang bersemu, air mata yang berlinang, dan perasaan bahagianya yang memuncak. Rasanya bunga bunga seperti bermekaran di alam tubuhnya.

•••••••••••

"I'm Alpha Mova, tag you Almira Alexandra Bethan Beth to become a luna Black Moon Pack!"

"For joy and sorrow. Happy or hard. Sick or healthy, I want you to always be by my side as my wife, and also my Luna."

chap-preview
Pratinjau gratis
One
Rusia - Moskow (Culles Company) 18:27 Suara decitan pintu yang terbuka membuat seorang pria yang ada didalam ruangan tersebut menoleh kearah pintu ruangannya, dan terlihatlah figur seorang gadis yang sangat cantik yang kini tersenyum dan berjalan ke arahnya. Melihat itu membuat senyumnya mengembang. Bangkit berdiri dari kursi kebesarannya kemudian mulai berjalan mendekati gadis itu. Tangannya tidak bisa menahan untuk tidak memeluknya erat. Gadis itu terkekeh, membalas pelukannya tidak kalah erat. "Ah, aku sungguh merindukanmu V!" Ucap suara lembut itu yang terpendam karena dekapan eratnya. Mendengar itu ia terkekeh. Melepaskan pelukannya, kemudian menatap wajah cantik itu lembut. "Aku juga merindukan mu, Claudia!" Balasnya membuat gadis itu tersenyum senang. Tetapi kemudian mimik wajahnya menjadi sedih, membuat ia menyatukan alis bingung. "Kau tahu??! Setiap orang orang di sana yang selalu ku lihat berpakaian formal dan memiliki mata biru. Aku akan mengingatmu V! Dan itu benar benar menyiksaku!!" Kesal gadis itu cemberut. Mova tertawa pelan, tangannya terangkat merapihkan anak rambut milik Claudia. "Sekarang kau sudah kembali padaku! Tenanglah," Ucapnya hangat. Claudia tersenyum senang, gadis itu mendekatkan kdua bibir mereka. Mova tidak menolak, ia justru dengan cepat melahap habis bibir itu. Melumat nya dalam, mengakses seluruh rongga yang ada di dalamnya. Mengecap semua sisi nya. Beberapa menit kemudian Claudia merasakan tubuhnya melayang. Mova menggendong nya gaya Bridal. Kemudian membawanya menuju sebuah ruangan yang ada di dalam ruang kerja nya itu. Melihat itu membuat Claudia tersenyum senang, ia sudah mengetahui apa yang akan terjadi setelah ini. •••••••• ?Calgary- Kanada (Culles Group) 15:57 "Aku bahkan sudah mengirimkan berkas berkas itu semua dari dua bulan yang lalu Alpha, tetapi Alpha Mova sama sekali tidak membuka nya, Beta Taylor sendiri yang mengatakan kalau Alpha Mova selalu menyingkirkan semua berkas yang ku kirim." Pria bermata biru itu mengeraskan rahangnya, jari jarinya berhenti menari di atas laptop, mata birunya menatap tajam pria yang berdiri tepat di depan meja besarnya. Pria itu menunduk, tangannya terlihat membawa beberapa tumpukan berkas yang masih sangat rapi. "Kalau begitu buang saja berkas berkas itu, kalau laki laki itu tidak membutuhkannya, untuk apa kita repot repot mengirimkan kepada nya??" Ucap suara dinginnya. Tangannya bergerak menutup laptop cukup keras. Kemudian bangkit berdiri, ia membuat dua kancing kemeja bagian tangannya kemudian menggulung nya hingga sikut. Kakinya melangkah, berjalan menuju lemari es besar yang ada di ruangannya. Mengeluarkan sebuah botol minuman alkohol ber merk di sana dan menuangkan nya kedalam gelas setengah isi. "Tapi Alpha? Alpha Mycle selalu meminta untuk kau memberikannya kepada Alpha Mova, karena jika tidak, Alpha Malik akan kembali mendatanginya." Ares ama sekali tidak mendengarkan Beta nya, masih sibuk dalam kegiatannya menikmati minuman beralkohol ini. "Kau tidak usah memikirkan itu, aku yang akan membicarakan ini kepada Ayah," Ucap suara dinginnya tiba tiba. "Sore ini aku akan ke istana. Kau tidak perlu mengantarku, urusi saja semua yang masih harus di urus disini," Lanjutnya sambil berjalan menuju bangku kebesarannya dan mengambil jas Navy nya yang tergantung di sana. "Hadiri rapat meeting sore ini dengan Mr.Andreas bilang kepada mereka aku mempunyai urusan yang lebih penting sehingga membuatmu menggantikan ku. Dan juga! Cepat cepatlah kau cari sekertaris pribadiku, aku sungguh kerepotan jika dia masih tidak ada!!" Hendrick menundukkan kepalanya hormat. "Baik Alpha!" ••••••••• Aventador Lamborghini hitam itu melesat sangat kencang melewati puluhan pohon besar yang menjulang tinggi, ban yang berputar itu membuat daun daun kering dibawah pohon ini berterbangan. Aventador itu semakin melaju kencang saat melihat gerbang besar yang perlahan terbuka. Tidak ingin memakan waktu terlalu lama pria itu semakin menaikan gas nya sehingga tidak membutuhkan waktu lama Aventador hitam itu susah terparkir tepat di depan lorong utama istana ini. Di bukannya pintu mobil itu kemudian segera turun dari sama, dengan helaan nafas panjang kakinya melangkah memasuki lorong istana yang terdapat banyak puluhan Warrior disepanjang lorong yang menunduk hormat saat ia melewatinya. Pintu utama besar itu sudah terbuka lebar, dari sini ia bisa melihat wanita cantik yang menatapnya dengan senyum gembira dan mata berbinar, ia semakin mempercepat langkahnya kemudian memeluk wanita yang sudah memasang tangan kepadanya itu erat. "Apa kau lupa denganku sampai tidak pernah kesini lagi dengan waktu cukup lama nak?? " Tanya suara lembut itu yang berhasil membuat tembok pertahanannya bergetar hebat, tetapi ia berhasil menahannya, tangannya bergerak melepas pelukan itu dan menatap wajah cantik wanita baya ini dengan lembut. "Aku mempunyai banyak urusan di kota terkutuk itu ibu, aku sama sekali tidak melupakan mu!! Oh, bahkan aku selalu mencoba membuka komunikasi ku kepada Crystal agar ia memberitahuku bagaimana kabarmu, dan sedang apa kau disini " Jawab Ares dengan tangan yang terangkat menyentuh pipi mulus itu. "Aku sangat merindukanmu juga, tetapi aku benar benar tidak bisa untuk kesini. Dan hari ini aku mencobanya karena aku tidak bisa lagi menahan rindu ini padamu!" Amara tersenyum mendengar itu, tangannya juga terangkat menyentuh rahang keras anak laki lakinya ini. "Aku sangat mengerti sekarang nak. Baiklah, sudah! Tidak apa apa, yang terpenting sekarang aku sudah melihatmu, dan itu sudah lebih dari cukup membuatku sangat bahagia." Ucapnya lembut, Ares tersenyum mendengar itu. Keduanya masih saling berpandangan cukup lama. Amara sangat merasa senang sekali bisa melihat Ares lagi setelah kurang lebih 2 tahun terakhir. Banyak yang berubah dari anak nya ini, tubuhnya lebih terlihat berisi juga tingginya yang bertambah, dan Amara merasakan diri Mycle berada pada Ares saat ini. "Apa kalian akan terus seperti itu sampai aku mati menua disini??" Ibu dan anak itu tersadarkan dari lamunan mereka saat suara berat itu datang membuat mereka sama sama menoleh ke sumber suara. Dan terlihatlah pria berpostur tubuh dan wajah yang hampir sama dengan Ares, hanya saja di rahang pria itu ditumbuhi beberapa jenggot halus dan juga warna rambut mereka yang berbeda. Ares tersenyum tipis melihatnya. "Apa kabar ayah??" Tanya nya. Pria baya itupun tersenyum dan berjalan kearahnya. " Aku masih tetap sama nak, berjenggot sexy, kuat dan tentunya lebih tampan darimu," Ucap Mycle membuat Ares dan Amara terkekeh bersamaan, tetapi setelah itu Ares membenarkan jas Navy yang melekat pada tubuhnya membuat Mycle menyatukan alisnya tidak suka. "Apa kau menyindir ku huh??!! Kau meledek karena aku sudah tidak pernah menggunakan jas rapih seperti itu lagi begitu??!" Tanya Mycle membuat Ares tertawa lepas. "Siapa yang meledek mu Ayah??! Apa kau merasa tersinggung? Kalau begitu aku minta maaf." Ucap Ares masih dengan kekehan kecilnya, sedangkan Mycle sudah melipat tangannya di depan d**a. "Sudah sudah, kau ini, apa bedanya kau dengan Mova yang selalu berdebat seperti ini juga dengan Ares, huh??!" Tanya Amara kepada Mycle yang berhasil membuat senyum manis di wajah Ares itu sama sekali tidak terlihat lagi. Wajah datar itu kembali datang, dan itu membuat Amara jadi menyesali ucapannya barusan, dan untuk mencairkan suasana Amara mengajak Ares dan juga Mycle untuk kedalam istana dan mengobrol di ruang kluarga istana. "Dimana Ellie ibu??" Tanya Ares saat ia baru mendudukkan bokongnya disalah satu sofa besar didalam ruangan keluarga ini. "Adik manja mu itu masih sibuk dengan dunia imajinasi nya," Jawab Mycle membuat Ares menoleh. " Maksud Ayah dia masih melanjutkan penulisannya??" Mycle menjawab nya dengan anggukan. "Adik mu itu sangat menggemari dunia sastra nya Ares. Terutama dalam penulisan naskah atau novel, ia benar benar menggemari itu dan kami sama sekali tidak bisa melarangnya. Niatku dari awal sebenarnya ingin menjadikan gadis itu CEO dari Mara Parfume Company, tetapi sepertinya Ellie sama sekali tidak berminat," Ucap Amara membuat Ares mengerutkan keningnya. Kemudian menghela nafas gusar, kalau memikirkan adik perempuan nya itu membuat Ares sedikit merasa bersalah. Sejak dulu ia tidak pernah berniat untuk tidak membantu adiknya itu dalam mengelola parfume seperti yang ibunya lakukan, karena memang sejak kecil Amara selalu berandai andai jika Ellie akan bisa menjadi pakar parfume sama sepertinya dan bisa mengelola perusahaan parfume nya di Calgary dan juga New York City. Tetapi ternyata itu memang cuma andai andai saja, karena nyatanya sekarang anak gadisnya itu malah berkarir dalam dunia sastra nya. Buat kalian yang ingin tahu, sejak umur Mova dan Ares menginjak 5 tahun Amara mencoba mengikuti saran Diana untuk mencoba membantu wanita itu mengelola Parfume, awalnya Amara sama sekali tidak mengerti dan juga tidak tertarik, tetapi saat suatu hari dimana hasil racikan miliknya ia berhasil menemukan sebuah Parfume baru dengan aroma yang sangat sangat enak dan harum. Dari situ Amara merasa sangat tertarik dengan Parfume dan bagaimana bisa terjadi samlai ia menjadi pakar Parfume, awalnya Mycle tidak mengizinkan karena ia tidak ingin Amara kembali berkarir, karena ia masih sangat tidak ingin Amara sibuk dan kembali membagi waktunya sama seperti saat istrinya itu membagi waktu antara dirinya dan kedua anaknya, dan itu sangat menyebalkan. Tetapi sekarang Amara sudah berhasil, ia memiliki sebuah perusahaan parfume yang sangat terkenal di Calgary dan New York, selama berjalannya waktu Amara sudah kembali dibuat sibuk dengan karir nya itu yang semakin meningkat. Ditambah kerja sama perusahaan nya dengan perusahaan milik Mycle yang memang sudah berdiri tegak saat Bov masih menjabat membuat perusahaan parfume nya itu banyak digemari. Tetapi Amara sama sekali tidak ingin menyibukkan diri dalam karir nya sementara Mycle bahkan kini sudah berduduk santai karena Ares yang mengambil alih posisinya, oleh karena itu Amara berniat meminta Ellie anak perempuan nya itu untuk mengelola perusahaan miliknya, tetapi salahnya ia sama sekali tidak pernah membagi waktu untuk membuat Ellie mengelola parfume dan menggemari parfume sama sepertinya. "Aku akan mencoba berbicara kepadanya ibu, apa dia masih di Seattle??" Tanya Ares yang dijawab anggukan oleh Amara. "Apa kau berniat menemuinya ke Seattle Ares??" Tanya Mycle kali ini, Ares menoleh kemudian tersenyum tipis. "Tentu saja Ayah, kenapa tidak??" Mycle menghela nafasnya gusar, ia menoleh kepada Amara yang juga sedang menatapnya lembut seolah matanya berkata semua akan baik baik saja. "Tidak perlu. Sebenarnya dia sudah akan kembali pekan depan, " Ucap Mycle memberitahu. Ares menaikan kedua alisnya. "Bagus dong!" Ucapnya tersenyum. Setelah itu mereka bertiga berjalan menuju meja makan untuk makan malam bersama.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Mrs. Rivera

read
45.7K
bc

Sexy game with the boss

read
1.1M
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.3K
bc

SEXRETARY

read
2.1M
bc

Bermain Panas dengan Bosku

read
1.2M
bc

Love Me or Not | INDONESIA

read
537.9K
bc

Si dingin suamiku

read
492.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook