Setelah puas bersantai sekaligus makan malam direstoran milik tantenya rafa. Akhirnya mereka semua memilih untuk kembali ke hotel karena esok pagi mereka akan kembali jalan-jalan sebelum lusa mereka akan kembali melakukan flight ke singapura.
"Tan makasih ya. Yaudah rafa ke hotel dulu. Udah malem soalnya"shireen hanya mengangguk
"Yaudah. Hati-hati ya. Oh ya salam buat mama papa sama buat rio"kali ini gantian rafa yang mengangguk
"Yaudah bye tan"ujar rafa seraya melambaikan tangan kearah sang tante. Begitupun rekan-rekan rafa. Shireen membalas lambaian tangan rafa sebelum rafa dkk menghilang dibalik pintu restoran yang perlahan mulai tertutup
Sesampainya dihotel mereka semua langsung berpencar. Kembali ke kamarnya masing - masing untuk beristirahat.
"Ta, raka kok gak ikut sih?"tanya anjani pada shinta yang malam memutuskan untuk bermalam bersama anjani
"Dia flight ke luar negeri seminggu"jawab shinta lesu
"Ke negara mana?"shinta hanya mengangkat bahu. Kemudian ia duduk disamping anjani
Tak lama dering handphone terdengar. Kedua gadis itu langsung menoleh kearah handphone yang tergeletak diatas nakas.
"Ta, tuh hp lo bunyi"ujar anjani
"Iya udah tau"ujar shinta seraya berlari kearah nakas dan mengambil handphonenya
Terlihat satu panggilan tidak terjawab dari sosok yang selama ini ia rindukan. Dengan cepat shinta langsung kembali menelpon sosok yang lain adalah Raka
"Hallo"ujar raka membuat shinta memekik girang
"Raka, aku kangen sama kamu. Kangen banget malah. I miss you ka"ujar shinta membuat anjani yang berada disebelahnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan sang sahabat
"I miss you too. Oh ya katanya kamu flight ke bali? Ketemu rafa sama anjani gak?"tanya raka
"Ketemu. Nih lagi dikamar sama anjani. Habis dari muter-muter kawasan GWK"ujar shinta membuat anjani terkekeh
"Dasar lo ya. Bohong ka, gua gak jalan-jalan sama shinta"teriak anjani tepat ditelinga shinta
"Apaan sih lo an"ujar shinta membuat raka yang sedang berada di malaysia hanya bisa tertawa mendengarnya
"just kidding nta"ujar anjani sebelum ia meninggalkan kamar untuk menuju cafe
"Iya...iya. hallo ka"ujar shinta masih dengan tampang kesalnya
"Iya ayy. Kenapa? Kangen?"ujar raka sukses membuat pipi shinta merona
"Ih apaan sih. Pede banget kamu"ujar shinta berusaha menutupi rasa gugupnya
"Kok gugup gitu sih?"pancing raka yang makin membuat shinta tambah gugup
"Ih apaan sih. Kapan pulang?"tanya shinta sukses membuat raka terkekeh mendengarnya.
"Gak lama kok. Kalo aku pulang mau dibawain apaan?"tanya raka yang sebenarnya saat ini sudah berada dibandara
"Gak usah dibawain apa-apa. Eh ngomong-ngomong kamu dimana sih? Kok berisik banget kayak suara mesin pesawat gitu? Kamu dibandara?"tebak shinta sukses membuat raka bingung
"Iya nih lagi di airport. Mau lanjut flight ke macau"ujar raka sukses membuat shinta terdiam
"Oh"jawab shinta acuh
"Cuma oh? Kamu kenapa? Marah?"tanya raka yang tau akan perubahan sikap shinta
"Nggak. Kirain kamu flight ke indonesia sekalian pulang"ujar shinta dengan berlinang air mata
"Aku bakal pulang kalo tugas flight ku udah selesai ayy. You trust me?"tanya raka berusaha meyakinkan shinta
"I trust you. I miss you raka"ujar shinta sebelum ia memutus sambungan telponnya
"Miss you too beib"ujar raka yang kemudian memutus sambungan telponnya dengan shinta
Setelah selesai menelpon raka, shinta langsung meringsut kedalam tempat tidurnya menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal membuat anjani yang baru masuk kamar langsung bingung akan kelakuan sahabatnya
"Kenapa lo?"ujar anjani sambil menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh shinta
"Bete gua"ujar shinta sambil membuka selimutnya dan duduk bersandar dikepala tempat tidur
"Bete kenapa? Raka?"shinta hanya mengangguk
"Raka pasti pulang kok. Dia kan lagi dapet flight. Kalo lo kangen sama dia. Lo berdoa buat dia. Ngerti?"kali ini shinta langsung memeluk anjani
"Thanks an. You're my best friend"ucap shinta didalam pelukan anjani
Sementara dilain kamar, rafa yang tengah asyik bermain laptop tiba-tiba diganggu oleh bunyi ponselnya
"Siapa sih yang sms gua malem-malem?"gerutu rafa seraya mengambil ponselnya yang tergeletak diatas nakas
Dibacanya sms yang ternyata dari raka
Raka: raf lo sampe kapan di bali?
Dengan cepat rafa membalas sms tersebut
Rafa: 5 hari lagi. Emang kenapa?
Raka: gua udah di airport malaysia. Udah otw mau ke bali
Rafa yang membaca pesan balasan dari raka hanya bisa terperangah kaget.
"Tuh anak nyusul kesini? Emang flightnya ke malaysia udah selesai apa?"gerutu rafa sebelum ia membalas pesan dari raka
Rafa: emang flight lo ke KL udah selesai?
Tak lama ada pesan balasan dari raka
Raka: ufah. Bentar lagi gua masuk pesawat. Jangan bilangin ke shinta ya kalo gua otw bali. Soalnya tadi gua bilang ke dia kalo gua lanjut flight ke macau
Rafa: wah parah lo. Si sinta ngambek kagak pas lo bilang kayak begitu?
Raka: keliatannya sih ngambek. Tapi yaudah lah kali-kali ngasih surprise
Rafa: yaudah lah terserah lo. Ntar kalo udh sampe airport bali kabarin gua. Sorry banget gua gak bisa jemput. Soalnya disini udah malem banget
Raka: it's okay. Eh ngomong-ngomong lo nginep dimana?
Rafa: lo tau kan hotel punya tante gua yang di bali?
Raka: iya gua tau kok
Rafa: gu sama rombongan nginep disitu
Raka: okay. Yaudah ntar gua telpon kalo udah landing. Nih pesawat udah pushback soalnya
Rafa: okay
Setelah membalas pesan dari Raka, rafa langsung mengirim pesan kepada anjani untuk segera ke kamarnya.
Tak lama ada yang mengetuk pintu kamar rafa. Dan ternyata orang itu adalah anjani
"Ngapain malem-malem suruh ke kamar kamu?"tanya anjani dengan lesu
"Shinta gak tau kan kalo raka kesini?"tanya balik rafa sukses membuat anjani yang awalnya mengantuk langsung membulatkan matanya
"Raka kesini? Katanya di flight ke macau?"kini giliran anjani yang dibuat bingung oleh ucapan sang kekasih
"Raka tuh sebenarnya gak ada flight ke macau. Flight dia tuh cuma ke malaysia dan dia mutusin buat balik duluan. Buat nyusul kita kesini"ucap rafa sambil berjalan kearah balkon. Diikuti anjani dibelakangnya.
"Oh begitu. Santai aja. Si shinta gak tau kok. Malah tadi di uring-uringan gara-gara raka"ujar anjani yang entah sejak kapan sudah berdiri disamping rafa
"Sekarang shintanya mana?"tanya rafa yang menyadari akan ketiadaan shinta. Biasanya kemana anjani pergi shinta selalu mengikuti.
"Itu, dia udah tidur. Trus gak lama kamu malah sms suruh kesini"ujar anjani sambil memajukan bibirnya. Membuat rafa langsung berbuat jahil kepada sang kekasih
"Bibirnya jangan dimajuin gitu dong. Minta dicium apa"goda rafa sukses membuat anjani langsung menggelitiki rafa
"Udah. Capek?"tanya rafa membuat anjani yang kini berada dipelukannya hanya bisa mengangguk
"Masih ngantuk?"kali ini anjani hanya bisa menggeleng karena memang benar jika dirinya sudah tak mengantuk lagi
"Lagipula kalo mau tidur juga udah tanggung. Sekarang udah dini hari. Udah jam 02.00"ujar anjani sesaat setelah ia melihat jam yang terpampang di dinding kamar hotel
"Yaudah kedalem aja yuk. Dingin tau diluar"anjani hanya mengangguk kemudian dua sejoli itu langsung masuk ke dalam kamar hotel.
Tak berapa lama ponsel milik rafa berdering tanda ada pesan yang masuk. Buru-buru rafa mengambil ponselnya itu
"Siapa?"tanya anjani dengan wajah keponya
"Si raka"jawab rafa seraya membuka isi pesan yang ternyata dari raka
Raka: raf gua sampe di bali. Gua udah mau otw ke hotel. Lo booking-in kamar napa buat gua
Dengan cepat rafa membalas pesan dari raka itu
Rafa: yaelah. Tidur sama gua kan jadi
Raka: oke deh. Yaudah gua otw
Rafa: siippp
Setelah membalas pesan dari raka, rafa langsung menghampiri anjani yang sedang asyik menyantap cemilan yang ada didepannya sambil menyetel televisi
"Ayyy"panggil rafa
"Hmmm"jawab anjani hanya dengan deheman karena ia sedang mengunyah
"Jangan kasih tau shinta kalo raka kesini"ucap rafa sambil memakan cemilan yang sama dengan anjani
"Okeyyy. Eh ngomong-ngomong kangen nih sama adit, rio, laura, sama reva"ucap anjani seraya menghadap kearah rafa
"Same with you. Kangen heboh-hebohan sama mereka. Ayy gimana kalo nanti pas kita semua day off kita liburan?"usul rafa membuat anjani mengangguk setuju
"Ide bagus tuh. Kemana?tanya anjani dan rafa hanya mengangkat bahu tanda tak tau
"I don't idea"jawab rafa acuh
"Hmmm....macau?"usul anjani
"Wow. Good idea. Nanti nginep di The Venetian hotel ya"ucap rafa membuat anjani terperangah kaget
"Really? Are you seriously?"rafa hanya mengangguk kemudian anjani langsung memeluknya
"Thank you my lovely captain"ujar anjani seraya mencium kedua pipi rafa tanpa melepas pelukan mereka
"With pleasure pramugari cantik pujaan hatiku"balas rafa seraya mencium kening anjani. Dan kemudian mereka kembali berpelukan ditengah udara malam kota Denpasar.
*****BERSAMBUNG*****