Bab 17

1469 Kata

Dapat kulihat dengan jelas Mas Fahri langsung mengejar wanita itu ke mobilnya. Sudah bisa kupastikan kalau Ranti memang tidak akan berani untuk memenuhi laki-laki yang ada di depanku ini. "Mas, aku pamit ke sana dulu, ya." Aku meminta izin untuk menghampiri mereka. Tentu saja membuat Ranti semakin kocar-kacir. Melihatnya ketakutan sangat membuatku bahagia, apalagi kalau dia sampai kencing di celana. Duh, aku mau secepatnya menemukan orang-orang yang ditakutinya. "Loh, Mas, kamu mau ke mana lagi?" tanyaku sambil mendekat ke arah Mas Fahri. Dia yang semula menatap lembut ke arah Ranti, berbalik ke arahku dan melihatku dengan mata penuh kebencian. "Apa yang sudah kamu lakukan dengan rumah dan restoran yang sengaja aku buat untuk diberikan kepada Ranti?" tanyanya tajam membuatku mencoba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN