Fahri Aku langsung mengambil makanan yang diberikan Ranti dengan sendok yang sudah tersedia dan mendekatkannya dengan mulut Dania. Selagi tidak ada orang, aku harus bergerak cepat supaya tidak ramai jika terjadi sesuatu. "Berhenti, Mas. Apa yang sedang kau lakukan?" Dania menatapku lekat, ia langsung menjauhkan sendok yang sedari tadi aku pegang. "Kamu belum makan, kan? Tadi Mama memberitahu katanya kamu belum makan dari pagi," jawabku mencoba untuk menghilangkan rasa gugup. "Mimpi kamu, ya, Mas. Aku tahu Mama tidak akan mungkin bilang padamu meksipun aku belum sarapan. Hubungan di antara kalian sedang berlobang, lagipula tadi aku sarapan. Jadi, Mama yang mana yang mengatakan hal itu padamu?" Dania menatapku lekat sambil meminta penjelasan. Aku sendiri tidak tahu Mama yang mana, kar

