“Kalian semua nyariin gue?” Suara itu membuat Drew, Atlas, dan Lyra seketika menatap ke arah pintu apartemen milik Atlas. semuanya tercenang saat melihat sosok gadis yang selama ini mereka khawatirkan. Ya, Thea sedang berdiri di sana dengan baju yang terlihat lusuh banyak lumpur dan tanah liat yang menempel di baju yang Thea pakai. Lyra berlari kearah Thea, lalu memeluk gadis itu dengan erat. Lyra tidak peduli dengan pakaian Thea yang kotor penuh lumpur dan tanah liat, karena Lyra benar-benar merindukan dan mengkhawatirkan kondisi temannya itu. Meksipun Thea bukanlah temannya sejak kecil, tetapi Lya sudah sangat menyayangi Thea seperti saudaranya sendiri. Meskipun terkenal galak, tetapi Thea sebenarnya sangat menyayangi dirinya. “Ya ampun Thea, kamu dari mana aja? Lyra kangen banget s

