Episode 1: Awal dari Kontrak
“Hari ini kamu akan menikah,” ucap Ayah Keysha datar, meletakkan sebuah map di meja makan.
Kirana mematung. “Apa maksud Ayah?” tanyanya, bingung.
“Ini perjanjian kerja sama antara perusahaanku dan perusahaan Arka. Salah satu syaratnya, kamu harus menikah dengannya selama 6 bulan. Setelah itu, cerai.”
Kirana menatap map coklat itu. Di dalamnya, surat pernikahan sudah siap ditandatangani. Hatinya berdebar. Ini gila.
“Tapi Ayah…” Kirana mencoba melawan.
“Ini demi perusahaan. Anggap saja kerja.”
**
Pernikahan itu terjadi tanpa cinta. Tanpa pesta. Hanya tanda tangan dan senyum palsu.
Arka, lelaki dingin yang jadi suaminya, bahkan tak menoleh saat mereka duduk di mobil setelah akad.
“Denger ya, jangan ganggu hidupku. Ini cuma kontrak,” katanya dingin.
Kirana mengangguk pelan. “Tenang aja. Aku juga gak mau baper.”
Namun saat malam tiba, dan Kirana melihat sisi kesepian Arka dalam diamnya... hatinya mulai terusik.
Apa dia benar-benar bisa menjalani pernikahan tanpa perasaan?
Dan kenapa tatapan Arka, walau dingin, terasa begitu dalam?
**
Malam itu, setelah semua tamu pulang dan lampu-lampu rumah sudah dipadamkan, Kirana duduk termenung di kamar pengantin yang sunyi. Hatinya campur aduk. Ia merasa seperti boneka yang dipakai untuk memenuhi kepentingan orang lain, bukan sebagai perempuan yang punya pilihan.
Pikirannya kacau membayangkan enam bulan ke depan - bagaimana bisa dia menjalani hidup bersama seorang pria yang bahkan tidak dikenalnya? Apalagi yang katanya harus diceraikan setelah itu.
Namun di balik rasa takut dan kecewa, ada rasa penasaran yang tumbuh. Arka, suami kontraknya, terlihat dingin dan tak peduli, tapi ada sesuatu yang tersembunyi di matanya. Sesuatu yang membuat Kirana ingin mengerti lebih jauh.
Ketika malam semakin larut, pintu kamar perlahan terbuka. Arka berdiri di ambang, menatap Kirana dengan ekspresi tak terduga. “Tidur saja. Besok masih panjang,” katanya singkat, lalu pergi.
Kirana memandang punggungnya, merasa ada cerita lebih dari sekadar perjanjian kaku itu. Entah kenapa, hatinya tak bisa sepenuhnya menutup diri.
Kontrak ini baru dimulai, tapi Kirana tahu, hidupnya tidak akan pernah sama lagi.