5.4

1349 Kata

Kamar yang lumayan cukup besar itu kini terasa sangat panas. Alasan pertama adalah karena lampu yang menyala terang. Lalu alasan kedua adalah selimut tebal yang membungkus. Dan alasan ketiga pastinya karena kecanggungan yang entah sampai kapan akan berakhir. "Tante, mau diusapin kepalanya." Chandra yang semula menghadap lemari itu berbalik. Kali ini badannya memeluk gadis kecil yang tadi memeluknya hangat. Mengusap kepala bocah itu lembut. Menginginkan jika anak itu segera tertidur nyenyak. Atau jika bisa pergi dari apartemennya mungkin lebih baik. Chandra sekarang menyesal sudah membiarkan dengan antusias Rintik yang bersamanya. Ah, ya, sebenarnya bukan karena itu. Tapi karena pria yang sekarang tengah berbaring di sisi ranjang. Kepalanya menengadah. Chandra tahu lelaki itu belum te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN