Bab 46

1129 Kata

Kedua tangan Yasa mengepal, ia merasa harga dirinya sudah direndahkan di hadapan banyak orang. Terlebih Qiera yang sudah mendengar hal itu malah ikut tersenyum dan membuat amarah Yasa semakin besar. "Bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali?" Yasa memasang wajah tanpa malu membuat mama Qiera tersenyum sinis. "Ya, tapi anak-anak mau tidak bertemu denganmu?" Mama duduk tepat di samping Qiera dan melemparnya tatapan cuek kepada Amelia yang menatapnya dengan mata berbinar. "Ma, sudahlah." Qiera berusaha menengahi. "Sudah apanya? Selama ini Mama diam ketika melihat kamu disakiti, direndahkan, dijadikan pembantu, dimarahi terus, bahkan dikhianati," sentak Mama emosi Qiera meminta Riko agar membawa anak-anak menjauh dari orangng dewasa, karena sepertinya pertengkaran akan seg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN