bc

Unspoken Marriage [Bahasa Indonesia]

book_age18+
58
IKUTI
1K
BACA
billionaire
contract marriage
arranged marriage
goodgirl
confident
CEO
drama
sweet
mxb
office/work place
like
intro-logo
Uraian

Arletta harus menerima Erick sebagai suaminya dengan pernikahan yang disembunyikan dari orang-orang di sekitar mereka hingga Nick--Bos Arletta jatuh hati pada wanita itu. Lalu bagaimana akhir kisah Arletta apakah dia akan tetap menjadi istri Erick atau malah pada akhirnya memilih sesuai ketetapan hatinya?

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1
        Arletta membersihkan wajahnya setelah Erick mencium bibirnya kesekian kali. Dia menatap wajah dirinya di cermin. Rambut panjang hitam yang tergerai natural, hidungnya yang mancung dan matanya yang memiliki smile-eyes menjadi perpaduan sempurna dari dirinya. Ditambah dengan kulit bersihnya meskipun seorang yatim piatu sejak usianya enam belas tahun. Arletta memiliki wajah cantik yang diturunkan almarhum ibunya. Dan dia teringat masa saat untuk pertama kalinya Sona—Ibu Erick datang ke rumahnya ketika dia menginjak usia delapan belas tahun. “Aku akan membiayai segala keperluanmu. Telepon aku saat kamu butuh sesuatu, Arletta.” Sona memberikan kontak ponselnya yang ditulis di sebuah kertas kecil. Setahun lalu Sona membawa Arletta ke rumahnya dan mengenalkan Arletta pada Erick. “Sesuai dengan pesan almarhum ibumu, Arletta, kamu dan Erick harus menikah saat usiamu menginjak dua puluh enam tahun.” Arletta tak bisa mengatakan apa pun. Bibirnya kelu. Semua impiannya untuk bisa menjadi seorang yang hidup bebas tanpa aturan sirna. Uang ratusan juta yang ditabungnya hasil dari peninggalan orang tua, bantuan Sona dan gajinya sendiri yang dia sisihkan 30% dari pekerjaannya tidak bisa dia gunakan untuk kehidupan bebasnya tanpa terikat hubungan dengan siapa pun. Erick. Pria tampan yang memiliki rahang kukuh dan bahu bidang itu tersenyum pada Arletta tapi Arletta melihatnya sebagai seringai. Dia tidak tahu kenapa Erick menyetujui pernikahan yang tidak Arletta inginkan itu. Enam bulan setelah pernikahan mereka, Sona terus mendesak Arletta untuk mengikuti program kehamilan. Erick sendiri tampak seperti anak yang patuh pada Sona. Tapi, Arletta merasa lama-kelamaan hidupnya seperti disetir oleh Sona. Sona seakan merasa berkuasa atas Arletta. Dia tidak hanya menyuruh Arletta untuk mengikuti program kehamilan tapi juga menyuruh Arletta untuk ini-itu. “Aku tidak suka berciuman denganmu.” kata Arletta saat Erick muncul. Dia sama seperti Sona. Erick merasa memiliki Arletta meskipun Arletta sering mengatakan kalau dia tidak mencintai Erick dan menikah dengan pria itu tidak ada dalam daftar keinginannya. “Tapi, aku suka.” Balas Erick. Sebelah sudut bibirnya tertarik ke atas. “Berhentilah memaksaku.” Arletta menatap tajam Erick. “Bukan paksaan tapi keharusan, Arletta. Kamu berhutang budi banyak pada ibuku. Tanpa dia kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan gelar sarjana. Tidak akan mendapatkan pekerjaan sebagai seorang staf administrasi di perusahaan yang berani membayar mahal karyawannya.” Pernikahan Arletta dan Erick hanya dihadiri beberapa keluarga dekat termasuk sahabat Arletta. Dan Erick sendiri meminta agar tidak banyak orang tahu kalau mereka sudah menikah. Arletta menyetujuinya karena dia merasa terbebani dengan statusnya sebagai Nyonya Erick Bagaskara Elrangga. “Terima kasih untuk itu, Erick. Tapi, jujur saja aku sama sekali tidak menginginkan bantuan dari ibumu. Dia sendiri yang menawarkannya. Aku masih punya tabungan yang ditinggalkan orang tuaku.” “Hmmm.” Erick menyandarkan punggungnya ke dinding. Melipat kedua tangan di atas perut dan menatap Arletta dengan tatapan yang—selalu ingin Arletta hindari. Mata gelap Erick seolah ingin mengajaknya pergi ke dimensi lain yang dipenuhi kegelapan. “Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan kalau ibuku mendesakmu agar mengikuti program kehamilan. Kita bahkan sama sekali tak melakukan apa pun. Ciuman saja kamu selalu memberontak.” “Beritahu ibumu kalau aku akan hamil pada saatnya nanti.” “Ibuku keras kepala.” “Sama sepertimu.” kata Arletta yang menuai senyuman dingin khas Erick. “Kamu juga.” “Aku tidak—“ Arletta kesal sendiri dengan perdebatan macam ini. saling menuding tentang kekeras kepalaan masing-masing. Dia tahu kalau dia dan Erick memang sama-sama keras kepala. “Kita harus melakukan sesuatu, Arletta.” “Apa?” Erick menarik napas perlahan. “Kita harus melakukannya.” Arletta merasa tenggorokannya tercekat. “Me-melakukan apa maksudmu?” “Aku harus menuruti kemauan ibuku meskipun kamu tidak mau. Aku sangat menyayanginya. Aku ingin memberikannya cucu.” Kata Erick sembari mendekati Arletta. “Erick, aku mohon kamu—jangan!” Tap! Erick berhasil menyandarkan tubuh Arletta ke dinding dan meraih kedua tangan Arletta dan melingkarkan tangan itu di atas kepala Arletta. “Kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu memiliki kedetakan khusus dengan Nick.” Mata gelap Erick menatap tajam Arletta. Arletta tidak memiliki jawaban apa pun. “Kamu jangan macam-macam, Arletta.” “Aku sudah mengenalnya lebih lama daripada kamu.” “Bukan berarti kalian harus punya kedekatan khusus kan?” Mata itu semakin menukik tajam seakan ingin menembus pandangan mata Arletta. “Kedekatan khusus apa?!” “Aku melihatmu bersamanya saat makan siang.” Arletta tidak tahu kecemburuan apa yang ditampilkan Erick padanya padahal jelas saat makan siang dia juga makan bersama anak-anak lainnya. Saham Nick naik dan dia ingin merayakannya dengan orang-orang yang memang dekat dengannya. Hanya itu. Toh, Arletta juga tidak menaruh perhatian lebih pada pria berwajah indo itu. Dia hanya menghormati Nick sebagai bos di kantornya kan. “Aku tidak punya kedekatan apa pun dengannya. Itu hanya asumsimu saja, Rick. Kamu lihat kan aku makan siang bersama pegawai lainnya.” “Kalau kamu tidak memiliki kedekatan khusus dengan Nick, kenapa kamu tidak bisa melakukan apa yang ibuku perintahkan.” Arletta menggeleng. “Aku tidak siap. Aku hanya...” “Hanya apa?” tanya Erick. Arletta menggigit bibir dalam bagian bawahnya. Ditanya dengan tatapan tajam dan posisi tangan yang dilingkarkan di atas lehernya seperti ini ditambah napasnya yang naik turun dan Erick yang semakin dekat dengannya hingga bau parfum mewah pria itu tercium di indera penciumannya membuat Arletta ingin menyerah saja menuruti keinginan Erick. “Lepaskan tanganmu dari tanganku dan aku akan menurutimu, Rick.” *** Nick adalah gambaran pria sempurna sebagian banyak wanita. Seorang billionares, tampan dan karismatik. Dia juga baik tapi tentu saja kebaikannya memiliki tujuan lain. Apalagi pada Arletta. Wanita 26 tahun itu memikatnya sejak awal dia bekerja di perusahaan ayahnya. Tapi, sialnya sampai sekarang tidak ada yang berhasil keluar dari kedua daun bibirnya untuk menyatakan perasaan yang sebenarnya pada Arletta. Entah kenapa dia selalu kesulitan mengatakannya. Lidahnya kelu saat ingin mengatakan sesuatu yang serius di luar pekerjaan pada Arletta. Banyak wanita jauh lebih cantik dari Arletta mendekatinya tapi hanya Arletta yang benar-benar diinginkannya. “Aku harus menghubunginya.” Nick menelpon Arletta. Dia merasakan sesuatu semacam rindu pada suara wanita itu. Arletta merasakan getar ponselnya yang berdering di dalam saku celananya setelah Erick melepaskan tangannya. Dia mengambil ponsel dari sakunya dan menatap layar ponsel. Nick... Erick yang curiga akan tatapan Arletta pada layar ponselnya segera meraih ponsel dari tangan Arletta. “Erick!” pekik Arletta kesal. “Nick?!” tatapan tajam Erick tertuju pada mata Arletta. “Dia menelponmu malam-malam begini?” tanyanya dengan nada suara jelas penuh ketidaksukaan. “Aku rasa dia hanya akan menanyakan soal pekerjaan.” “Pekerjaan?” Erick tampak tidak percaya. Erick mengangkat telepon dari Nick. Tatapannya terus tertuu pada Arletta. Takut kalau Arletta sebenarnya menjalin hubungan dengan Nick. “Halo, Arletta, aku ingin menanyakan soal laporan bulan kemarin...” kecurigaannya luruh saat Nick memulai membicarakan masalah pekerjaan. Dia memberikan ponselnya pada Arletta. Arletta meraih ponselnya dan Erick melesat pergi. “Ya, Pak.” “Apakah laporan bulan kemarin sudah selesai. Aku benar-benar butuh laporannya dan bisakah kita bertemu malam ini? Aku butuh bantuanmu.” *** Jangan lupa tap ❤️ ya ini cerita baru aku nih di Dreame. IG @finisah w*****d @finisah

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Chain Of The Past ( Indonesia )

read
4.1M
bc

BILLION BUCKS [INDONESIA]

read
2.1M
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

10 Days with my Hot Boss

read
1.5M
bc

Sexy game with the boss

read
1.1M
bc

My Ex Boss (Indonesia)

read
3.9M

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook