Wanita Gila

1117 Kata
Minggu pagi membuat Raja bangun sedikit terlambat, tidak ada jadwal kerja hari ini, kecuali pertemuan keluarga nanti malam. Dari kamarnya, Raja bisa mencium bau masakan dari arah lantai bawah, tidak biasanya ada pembantu yang aroma masakannya bisa sampai menembus kamar Raja. Pria itu bangun dari tempat tidurnya, berjalan ke kamar mandi untuk bersih-bersih, lalu ia turun ke bawah untuk sarapan. Namun di luar ekspektasinya, istrinya engah berada di sana, duduk di atas pantry sembari menemani selingkuhan yang berkedok menjadi pacar halal nya sembari memasak, Ratu melihat keberadaan Raja di ujung anak tangga, terlambat bagi Raja untuk kabur, di sana ada Rio dan Ratu yang sedang bermesraan.                 Karena sudah kepalang tanggung, Raja yang sudah berdiri di ujung anak tangga berjalan menuju meja makan, mengambil sepotong roti isi ayam buatan pembantunya, hanya untuk mengganjal perut, hingga kedua orang di hadapannya ini pergi.                 “Are you kidding me?!” Pekik Ratu ketika melihat Raja sedang memakan Roti yang ada di atas meja makan. Raja menatap heran istrinya dengan tatapan penuh tanda tanya.                 “Kamu ini gak sopan tau gak! Kamu gak lihat, Rio lagi masak terus kamu dengan seenak hati makan makanan lain? Harusnya kamu tunggu aja Rio selesai masak terus kita bertiga bisa makan bareng.” Ucap Ratu yang sukses membuat Raja ingin tertawa sekaligus marah. Bagaimana mungkin ia bisa duduk bertiga, dan makan bersama dengan selingkuhan istrinya? Dan di rumah nya pula. Raja tidak habis pikir, apa yang ada di dalam pikiran Ratu sehingga ia bisa berpikir seperti itu, Raja hanya memakan roti, namun ia sibuk memarahi pria itu.                 “Stop please, I just eat my breakfast.” Desis Raja pelan, namun Ratu justru berdiri di hadapannya sembari berdecak pinggang.                 “Kamu jahat.” Ucap Ratu dengan mata yang menyipit menatap Raja.                 “Hah? Jahat apa? aku ngapain sampai kamu bilang begitu?” Tanya Raja.                 “Kamu sengaja kan, gak mau makan masakan Rio karena Rio pacar aku, kamu sengaja nunjukin rasa ketidaksukaan kamu karena kamu cemburu sama Rio, kamu sengaja begitu di hadapan Rio karena kamu mau terlihat jauh lebih hebat dari pada dia, aku tau kamu kaya, kamu bisa lebih dari Rio, but, ngelakuin hal kecil kayak gini, itu termasuk gak sopan! Seharusnya kamu nunggu aja Rio selesai masak, terus kita makan bareng bertiga, kamu selalu mau punya hubungan yang baik sama aku, sementara aku udah kasih celah kamu malah sia-siain.”                 Raja menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya pelan-pelan, ia menggeleng tepat di hadapan Ratu, kepalanya tiba-tiba pusing mendengar ocehan istrinya itu, Ratu terlalu luar biasa untuk Raja, hingga Raja pun tidak bisa menang setiap kali berdebat dengan wanita itu. Raja segera mengambil gelasnya, lalu beranjak dari sana, meninggalkan Ratu dan Rio sebelum emosinya benar-benar memuncak.                 “You stupid and Rio better than you!” Teriak Ratu tepat di saat Raja sudah berbalik meninggalkannya. Raja tidak merespon ia tetap berjalan lurus, meninggalkan Ratu dan selingkuhannya yang tengah bermesraan di dapur rumah mereka. “It’s okay, yang penting mereka tidak having s*x, sudah cukup.” Batin Raja. *****                 Raja terbangun dari tidur lelapnya, seharian beristirahat di kamar karena lelah menghadapi Ratu yang sudah berulah pagi-pagi membuatnya menjadi sangat lelah, Raja melirik jam yang bertengger di dinding kamarnya, sudah pukul dua siang, yang berarti ia tidur cukup lama, sekitar lima jam lamanya, tenggorokannya terasa begitu kering sementara air di gelasnya sudah habis, ia berdiri, lalu berjalan ke bawah, di penghujung anak tangga bagian atas, Raja dapat melihat Rio sedang berusaha mencium istrinya, Ratu tidak mengelak, ia hanya diam menunggu Rio memulai. Raja segera berlari ke bawah, menghampiri Rio, lalu memberikannya hantaman tepat di wajah nya, hingga Ratu terus berteriak namun tidak di gubris oleh Raja, Raja tentu tidak memberi Rio ampun, ia terus menghajar pria itu hingga Rio mengeluarkan darah di mulutnya.                 “Anj*ng!” Desis Raja setelah puas membuat Rio babak belur. Ratu panik, kesal sekaligus bingung harus berbuat apa sebab Rio terlihat begitu hancur dengan darah yang mengalir di seluruh wajah nya.                 “GILA KAMU YA! AKU LAPORIN KAMU KE POLISI! INI PENGANIAYAAN DAN PERCOBAAN PEMBUNAHAN!” Bentak Ratu tepat di depan wajah Raja. Namun Raja hanya terkekeh pelan. “Silahkan, kamu juga bisa kena masalah, atas kasus perselingkuhan.” Balas Raja dengan senyum licik di wajah nya. *****   Setelah kejadian itu, hubungan keduanya yang sejak dulu sudah tak selaras, kini semakin jadi lagi, setelah kejadian kemarin Ratu semakin memperlakukan Raja selayaknya musuh, ia bahkan enggan menatap mata Raja, atau yang paling parah jika sedang berbicara dengan Raja, Ratu akan menjawab dengan sesuka hati hingga membuat Raja kesal akan jawaban yang ia dengar.                 “What’s wrong bro?” Tanya Kaisar ketika melihat Raja sedang menyesap kopi pahit di hadapannya, pria itu tampil agak sedikit acak-acakan, kaos hitam polos dan celana senada serta sendal jepit tidak lupa tangan kanannya di perban, tanpa di jawab pun Kaisar bisa tahu kalau kakak nya itu habis memukuli orang.                 “Dia udah makin berani, dia bahkan ciuman sama Rio di rumah gua.” Jawab Raja, mata Kaisar membulat mendengar jawaban sang kakak, selama ini Kaisar selalu menganggap bahwa mereka berdua hanya kurang komunikasi sehingga terus bertengkar, namun pengakuan Raja barusan mengubah pandangan Kaisar terhadap iparnya sendiri, Oke everything’s enough.                 “Terus?” Tanya Kaisar.                 “I’m done, I want to kill her, but I can’t.” Desis Raja.                 “I know hot to kill her without touch her.” Ucap Kaisar dengan senyum jahat di wajah nya. Kalau kalian pikir Ratu adalah orang yang paling licik, maka kalian harus mengenal Kaisar, pria yang menyandang status sebagai adik dari Raja adalah orang dengan kelicikan yang sudah mendarah daging, ia bahkan sampai pernah membuat Ratu menangis, tanpa sepengetahuan Raja.                 “How?” Tanya Raja, kali ini ia bersungguh-sungguh, perasaannya kepada Ratu yang selama ini sudah ia simpan sendiri, tiba-tiba lenyap begitu saja, tidak ada yang tersisa, terlebih ketika bayang-bayang itu terus menghantuinya.                 “Jatuhkan harga dirinya, you know that, she is thoght that you always think that she’s the only one? Katanya lo bahkan lebih sayang sama Ratu di banding sama diri lo sendiri. Gampang, selingkuhin dia, cari orang lain yang jauh di bawah nya, pacari, bawa ke rumah, setelahnya gua yakin, dia bakal menyesal sampai mati.” Balas Kaisar. Mendengar hal itu, tatapan Raja tiba-tiba berfokus pada seorang pelayan di café tersebut, umurnya terlihat masih sangat muda, wajah nya cantik, terlihat polos, terlalu ramah hingga ia hampir selalu menunduk setiap kali berbicara dengan orang.                 “I wan’t her. Gua bakalan dapetin dia.” Ucap Raja dengan senyum mengembang di wajah nya.                 “Raina?” Ucap Kaisar, ia mengenali gadis itu, Raina adalah adik tingkat nya di kampus.                 “You know her?” Tanya Raja. Kaisar mengangguk.                 “Then she will be your sister in law.” Balas Raja dengan senyum licik nya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN