bc

Lucky Me

book_age12+
185
IKUTI
1K
BACA
bisexual
like
intro-logo
Uraian

Carissa Hasya Putri seorang mahasiswi semester empat yang merantau seorang diri di ibu kota demi mencari gelar strata satu. Terlahir dari keluarga yang berada, walaupun bukan kaya raya, tidak membuat seorang Carissa menjadi gadis manja. Carissa yang memiliki seorang kakak laki-laki yang telah lebih dahulu merantau, membuat kedua orang tuanya ragu untuk melepas anak gadisnya itu.

Bagaimana pengalaman gadis perantauan ini di ibu kota? Ikuti kisahnya yuk.

chap-preview
Pratinjau gratis
Lucky Me 1
"Sisa tiga semester, Ma... Uda dong jangan gini. Masak tiap aku mau berangkat kuliah, Mama nangis..." kataku membujuk Mama yang selalu melankolis jika aku akan berangkat ke ibu kota demi mengejar gelar sarjanaku. Perkenalkan, namaku Carissa Hasya Putri. Umur yang telah menginjak 20 tahun tidak membuat orangtuaku dapat dengan mudah melepaskan aku merantau ke kota orang. "Udah sih, Ma. Lagian kalau Mama mau nyusul ke sana kan gampang. Tinggal beli tiket, langsung bisa cus." timpal Papa dengan santai. "Mana ada begitu. Emang Papa ngizinin Mama buat langsung terbang kalau Mama kangen sama Carissa? Yang ada Mama disuruh nungguin Papa dengan jadwal Papa yang setumpuk itu. Pergi sendiri gak boleh, pergi berdua selalu gagal." cibir Mama. Aku yang mendengar keluh kesah wanita yang telah melahirkan aku ini sampai tertawa tanpa henti. Sementara papa yang di sindir hanya bisa garuk-garuk kepala tak bisa membela diri. Karena memang yang dikatakan Mama itu benar. Papa selalu sibuk dengan tokonya. Keluarga kami bukan merupakan konglomerat dengan berbagai jenis bisnis. Papa hanya menjalankan beberapa toko pakaian yang sudah dirintis dari awal menikah dengan Mama. Dahulu, mereka hanya mengambil baju-baju dari tanah abang yang merupakan pusat jual-beli pakaian yang cukup update dengan harga miring. Namun sekarang, Papa telah memiliki pemasok dari luar negeri juga. Sehingga barang-barang yang ada di toko, bukan hanya barang-barang buatan lokal namun juga dari beberapa negara Asia lain seperti Hongkong dan Korea Selatan. Wah.... berarti kami sering dong kedua negara tersebut.. Eits.. tunggu dulu. Pemikiran itu harus dibuang jauh-jauh. Kami sekeluarga tidak pernah menginjakkan kaki di negara lain selain negara kita tercinta ini. Papa tidak pernah ingin pergi ke negara-negara tersebut. Pembelian barang hanya dilakukan dengan cara online. Semua itu sekarang sangat memudahkan Papa dalam melakukan pembelian barang. Papa, Bagas Abraham Putra, sebenarnya bukan orang yang pelit. Hanya saja dia berprinsip bahwa rekreasi tidak harus ke tempat yang jauh. Didalam negeri masih banyak tempat yang belum kita datangi. Sudah.. sudah... Sepertinya cukup untuk membahas prinsip Papa yang tidak kekinian. Sementara Mama, Meisya Prameswari, seorang ibu rumah tangga yang saat ini sangat menginginkan seorang cucu dari anak lelakinya yang sampai sekarang masih tidak mau menikah. Beberapa bulan ini, Mama sangat getol membujuk Bang Marvin, kakak laki-lakiku satu-satunya, untuk segera menikah karena melihat temannya sering membawa cucu. Betapa absurdnya Mama. Namun demikian, beliau merupakan Mama yang sangat perhatian kepada seluruh anggota keluarga. Love you, Ma. Sampai di bandara, aku tidak membiarkan Mama turun dari mobil. "Carissa bisa masuk sendiri, Ma. Mama sama Papa langsung pulang aja. Gak usah parkir." kataku pada Mama dan Papa. Koper sudah bertengger cantik di sebelah kiriku berkat bantuan Pak Soleh, supir keluarga yang sudah bekerja pada keluarga kami sejak aku masih kecil. Anggukan Papa membuat Mama ingin protes. Namun jika Pak Bagas telah mengambil keputusan, tidak ada yang dapat mengubahnya walaupun itu Mama. Dengan muka yang sembab, Mama memelukku erat. "Jangan lupa makan ya, nak. Sholatnya yang bener. Sampai Suhat, kabarin Mama. Sampai kos kabarin juga. Ntar beli makan di lounge. Jangan sembarangan makannya. Yang kenyang ya. Saldonya masih? Jangan malu-maluin Mama ternyata pas mo bayar,  saldonya kurang. Bentar Mama tambahin saldo kamu." dengan gerakan cepat Mama mengambil handphone dari dalam tas tangannya dan mengisi saldo salah satu aplikasi pembayaran online yang biasa aku pakai. "Ma, uda aku isi kok tadi. Cukup buat maksi sama taksi sampai kos. Don't worry. I'm Ok. Aku uda sering pulang pergi Pekanbaru-Jakarta. Ini perjalanan biasa buat aku. Don't worry ok?  Mama jaga kesehatan ya. Jangan lupa makan. Nanti aku Video call begitu sampai kosan. Aku pergi dulu ya. Ntar telat masuk gate." kataku panjang lebar sambil mencium tangan dan pipi kedua orang tuaku kemudian memeluk mereka walau terhalang pintu mobil. "Bye Mama... Ketemu di Jakarta ya.." ledekku pada Papa yang berubah cemberut begitu melihat aku dengan muka jahilku. Mobil menjauhi bandara meninggalkan aku seorang diri. "Oke. I'm ready." kataku menyemangati diri sendiri. Petualangan dimulai lagi. Sebulan sudah kutinggalkan kamar kos yang sebenarnya cukup besar untuk ukuran kos-kosan di Jakarta. Memang bukan apartemen yang menjadi pilihanku selama masa mencari ilmu. Aku lebih memilih kos-kosan yang memiliki fasilitas yang lumayan lengkap. Kos-kosan yang cukup dekat dengan area kampus, membuat aku tidak perlu repot-repot membawa kendaraan ke kota metropolitan ini. Aku merasa dengan berjalan, membuat aku dapat menyingkat waktu untuk dapat ke kampus. Tidak ada hambatan yang berarti dalam perjalanan hingga aku tiba di kamar kos berukuran 6x5 meter ini. Sesuai dengan janjiku pada Mama, begitu tiba di kos, aku mengambil handphone dan mulai memanggil Mama dalam mode video. Percakapan khas ibu dan anak yang baru beberapa jam berpisah mengalir hingga Papa menyuruh Mama untuk menghentikan panggilan tersebut. "Papa sebel sama kamu, Sa. Papa dianggurin ini dari tadi." tak lama chat dari Papa masuk ke handphone dan berhasil membuat tawa menggelegar seantero kamarku.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

TERNODA

read
198.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
57.1K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook