Ashura kini berada di tempat yang asing, ini kali kedua ia berkunjung. Eliezer yang ada di sampingnya segera melangkah, dengan senang hati Ashura mengikuti Eliezer. Tempat itu begitu tenang, sangat indah dan Ashura akui jika ia merasa betah. Kaki gadis kecil itu melangkah lebih cepat, rasanya sungguh tak sabar bertemu Felica. “Ashura, apa kau sering berbohong pada Grandma?” tanya Eliezer. “Baru kali ini,” sahut Ashura. “Bagaimana dengan Daddy-mu?” tanya Eliezer lagi. “Sudah terlalu sering, tapi Daddy tidak marah padaku.” Ashura menatap pada taman yang begitu luas, ia bisa melihat seorang wanita sedang duduk sambil menikmati matahari yang nyaris tenggelam. Itu matahari buatan, dan tempat yang kini ia datangi bernama Himmel. “Mommy sepertinya sedang sendiri,

