DUGEM (DUDA GEMBLUNG)

***

Ziera berjalan menyusuri jalan trotoar sambil menangis sesenggukan, ia tidak memiliki tisu sehingga baju kantornya lah yang ia gunakan untuk mengelap benda lengket yang selalu keluar dari hidungnya seiring dengan air mata yang terus mengalir.

"Hiks ... hiks ... dasar Jhon bajíngan! Bréngsek! Bíadab!" Umpatan serta makian ia layangkan seiring langkahnya yang semakin menjauh.

"Hanya karena wanita jàlang itu dia memutuskanku dan memecatku! Sekarang aku harus pergi ke mana!? Huhuhu." Ia menangis tergugu.

Hati Ziera sangat sakit sekali ketika akhirnya kekasihnya, ralat bukan kekasih lagi melainkan mantan kekasihnya kepergok selingkuh oleh dirinya sendiri. Ditambah, bukannya meminta maaf atas kekhilafan itu, si Jhon bréngsek malah memilih wanita itu dan mengusirnya dari kantor.

"Dasar, cantik-cantik cengeng!" Sedang asyik menangis sambil berjalan, sebuah suara yang ditujukan untuknya terdengar begitu jelas membuat wanita itu langsung menoleh ke samping.

"Kamu bilang apa tadi!?" tanya Ziera mengusap air matanya sambil menoleh ke arah pria yang tengah duduk di atas motor gedenya.

"Cantik-cantik cengeng! Habis diputusin, ya? Ciee putus cinta sampai segitunya." Ziera mendelik mendengar ledekan yang dilontarkan pria itu padanya, síalan sekali pria ini.

"Makanya, udah bener waktu itu kamu terima saya jadi selingkuhan kamu. Saya 'kan seorang duda hot, mapan dan ganteng, punya banyak duit juga. Jadi, pas tadi ketahuan diselingkuhin nggak sesakit ini, ya 'kan?" Batu mana batu? Ziera ingin melempari pria bernama Samosir ini dengan batu hingga berdarah-darah.

"Jadi gimana? Sekarang kita jadian?" tanya pria itu sambil tersenyum manis sekali, tetapi bukannya merasa hatinya sedikit lebih baik atau terpesona, Ziera malah mual.

"Dasar duda gemblung!" maki Ziera kemudian pergi meninggalkan Samosir.

***

Sebelum membaca, jangan lupa tap love ya readerss❤️