14

1539 Kata

"Selamat ya, Anak cantiknya Mamaa!" Aruna tersenyum senang. Kebaya yang melekat di tubuhnya, yang terbalut dengan jas wisuda dan topi toga menjadi pertanda bahwa dia berhasil melalui empat tahun kuliahnya dengan baik. Ditambah dia juga mendapatkan nilai terbaik sepuluh besar di jajaran fakultasnya, membuat Mama dan Papanya tidak berhenti memuji dirinya sejak tadi. "Ternyata kamu lumayan pinter juga ya? Abang pikir kamu cuma haha hihi aja di kampus." Aruna mencebik, di antara semua orang memang Abangnya adalah yang orang yang tidak bisa memujinya dengan terang-terangan. "Makanya jangan liat orang dari luarnya doang dong! Aku nih walaupun begini juga pinter, udah gitu cantik lagi! Jadi jangan heran kalau selama ini banyak yang suka sama aku." Giliran abangnya yang mendengus. "Apa guna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN