Part 6

777 Kata
Tok tok "Masuk" Kata rere "Udah siap sayang?" Terdengar suara mama sambil membuka pintu "Udah ma" Jawab rere "Waah, ini rere putri mama? Kamu cantik banget sayang" Kata mama memuji putrinya "Makasih ma" Ucap rere tersenyum "Yaudah yuk kita turun keluarga om dion udah datang" Kata mama "Ya ma" Kata rere Mereka berdua pun turun ke ruang makan. "Maaf lama" Ucap mama meita membuka suara "Kak rere" Teriak keina senang melihat rere didepannya, reivan yg hanya menunduk fokus pada hp nya pun mendongak mendengar teriakan adiknya menyebut nama yg familiar di pikirannya. Cantik. Batin reivan tanpa sadar melihat penampilan rere. "Loh,kamu kenal sama anaknya tante mei,sayang?" Tanya mami tya heran "Iya mi,kak rere ini yg nolong aku waktu jatuh dari sepeda pas ditaman tadi pagi,yakan bang?" Kata kei "Hmm" Gumam reivan cuek "Sudah sudah,nanti kita lanjutkan,sekarang kita makan malam dulu,mari silakan" Kata papa zendra. Mereka pun makan dalam diam hanya ada suara dentingan sendok yg berbunyi.selesai makan mereka semua berkumpul diruang tamu. "Ini Resyila Byone, putri tunggal saya" Kata zendra memulai percakapan "Wah ini rere ya? Udah besar,makin cantik aja" Kata mami tya memuji rere "Makasih tante, tante juga cantik " Ucap rere tersenyum "Nah rere sayang,ini om zendra dan itu tante tya istrinya,ini reivan putra pertama mereka dan itu keina adiknya reivan" Kata mama meita "Salam kenal tante,om" Kata rere "Jadi kedatangan kami sekeluarga kesini untuk membicarakan perjodohan anak kita" Ucap dion "Hah? Siapa yg mau dijodohin pi?" Tanya keina kaget "Ya reivan sama rere lah, masa kamu sama rere kan ngga mungkin" Kata mami tya menyela "Hah?!" Kaget rere dan reivan "Papa becanda kan? Masa iya aku mau dijodoh jodohin segala sih, kita ngga dijaman siti nurbaya pa" Kata rere pada papanya "Sayang, kamu mau kan menuhin permintaan mama sama papa, mama yakin nak reivan yg terbaik untuk kamu" Kata mama menasehati "Tapi kan, rere masih sekolah" Rengek rere "Iya mama tau, kalian tunangan dulu,lulus sma kalian baru nikah, gimana?" Tanya mama meita "Tapi ma ak-" Kata rere terpotong "Saya setuju" Kata reivan dingin "Kamu setuju sayang?, aduuh makasih sayang udah mau nurutin permintaan mami sama papi" Kata mami tya senang "Tuh liat reivan aja udah setuju" Kata meita "Terserah kalian" Kata rere pasrah "Nah,sekarang kalian tukaran cincin dulu, tanda kalian udah tunangan" Kata mami tya Mereka berduapun pasrah dan berdiri hadap hadapan.mami tya memberikan cincin pada reivan untuk disematkan pada jari manis rere. Deg Kok aku deg deg an ya saat reivan nyentuh tangan aku. Batin rere Jantung gue kenapa. Batin reivan Selesai tukar tukaran cincin,mereka pun berbincang bincang. "Rere, kamu bawa reivan ketaman belakang ya, kalian ngobrol2 biar lebih dekat" Kata mama meita menginstruksi "Iya ma, ayo reivan" Kata rere berusaha ramah "Hmm" Jawab reivan mengikuti rere 10 menit berlalu,dua anak manusia yg duduk di kursi taman belakang belum ada juga yg memulai percakapan. "Kenapa lo nerima perjodohan konyol mereka?" Tanya rere akhirnya,karena ia sudah sangat bosan dg keadaan akward ini.bia biasanya kan sangat bawel. 5 menit tidak ada jawaban yg keluar dari mulut reivan Menyebalkan. Batin rere Sambil beranjak pergi dari sana, sampai terasa ada yg menahan tangannya untuk duduk kembali. "Lo mau apasih? Ditanya ngga dijawab, gue pergi ditahan,issh menyebalkan" Marah rere "Karena gue mau" Kata reivan "Mau apa?" Tanya rere bingung "Mau dijodohin sama lo" Kata reivan 4 kata, waw. Aneh. Batin rere "Ooh" Ucap rere, karena dia ngga tau mau bilang apa "Sekarang lo kenalin diri lo sama gue semuanya tentang diri lo,kan lucu kalo gue ngga tau apa apa tentang tunangan gue" Ucap rere tanpa sadar mengakui reivan tunangannya membuat reivan tersenyum tipis sampai rerebtal menyadari. "Reivan Adinata" Katanya "Nama lo gue udah tau kali, yg lain dong" Kata rere kesal "Tunangan lo" Kata reivan sambil tersenyum samar "Ish,lo kok nyebelin banget sih" Kesal rere "Yaudah biar gue aja yg duluan,habis itu giliran lo" Sambung rere sambil mengambil napas dalam dalam dan memulai perkenalannya "Nama gue Resyila Byone, biasa dipanggil Rere,Umur 17 tahun, ultah nya masih lama,anak dari papa zendra byone sama mama byone, sahabatnya bian sama kinar, gue paling suka makanan pedas, gue ngga suka semua jenis s**u, gue juga suka sama alat alat musik terutama piano, pelajaran yg gue sukai kimia, terus apalagi ya,emm.. Kalo wekeend paginya gue suka joging,belanja juga suka dikit dikit,gue phobia sama gelap dan hujan petir,gue suka masak dan bikin kue coklat, cita cita gue pengen jadi dokter bedah yg mungkin ngga akan tercapai karna tamat sma gue udah nikah samo lo kalo jadi, niatan gue kalo udah nikah pengen jadi irt,terus cinta pertama gue..." Kata rere panjang lebar kemudian menggantung kan kalimat nya, yg membuat reivan penasaran dg siapa yg dimaksud rere cinta pertamanya,membuat d**a reivan sesak memikirkan siapa pria yg dicintai tunangannya ini,sedangkan dia boro boro cinta pertama,dekat sama cewe aja ngga pernah. "Yaitu pria terhebat yg ada dihidup gue,yg slalu ada saat gue sedih,bahagia, selalu ada mendukung gue dari belakang dia adalah my hero..." Lanjut rere dan menggantungkan kembali perkataannya, membuat reivan tanpa sadar menahan napas untuk medengar nama yg akan diucapkan gadis tsb. 'TBC'
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN