bc

To You : Deserve Better

book_age12+
256
IKUTI
1K
BACA
arrogant
goodgirl
drama
sweet
school
sassy
stubborn
sacrifice
substitute
Neglected
like
intro-logo
Uraian

Katanya yang pernah ada bakalan kalah sama yang selalu ada. Tapi, kenapa kalimat penenang itu gak berlaku di alur kehidupan gue?

Saat Nathalie mencintaimu, kenapa kamu berselingkuh dengan Velia? Dan kenapa saat Alastair diam-diam menyukaimu, kamu tetap mencintai Given?

Pertanyaan sederhana tentang kalimat "You Deserve Better" kenapa kamu memintaku mencari yang terbaik dan menemukannya di orang lain? Kenapa bukan kita saja yang sama-sama berusaha agar menjadi versi terbaik?

chap-preview
Pratinjau gratis
1. Kabar Mengejutkan
Nathalie Serena, cewek yang bulan oktober nanti baru berumur 16 tahun masih melakukan penyiaran dengan sangat semangat. Senyuman tidak pernah menghilang dari wajah cantik seseorang yang baru saja duduk di bangku kelas XI SMA. Bekerja sebagai penyiar radio sudah beberapa bulan Natha tekuni karena dia memang menyukai pekerjaan tersebut.  Masih di radio teenagers story. Natha memberikan saran kepada penanya soal bagaimana cara agar bisa dengan mudah melupakan seseorang? "Melupakan seseorang tidak akan pernah mudah, apalagi masih ada rasa cinta. Kamu hanya perlu terbiasa menjalani hari-hari tanpa kehadiran dia. Tidak perlu lagi menunggu notifikasi dari dirinya. Sebisa mungkin coba saja menghapus semua hal yang berkaitan dengan dirinya, menyibukkan diri, dan pastinya selalu mencoba berusaha ikhlas."  "Sudah dua jam saya menemani kalian semua. Untuk penutupan malam ini, kita sama-sama mendengarkan lagu dari Dean Lewis-Be Alright."  Selesai bertugas, Nathalie bersiap-siap untuk pulang. Dia berpamitan dengan beberapa karyawan yang bekerja. Golongan yang berkerja di radio teenagers story rata-rata murid SMA dan beberapa mahasiswa. Jam sepuluh malam, Nathalie menunggu adik lelakinya menjemput. Dia membuka aplikasi w******p dan melihat ada 15 pesan dari Given pacarnya. Pesan yang terakhir dikirim membuat kening Nathalie mengkerut, dia segera membacanya.  Natha.  20:45  Maaf kalau ini nyakitin kamu. 20:45  Aku benar-benar minta maaf. 20:46  Tapi semakin lama, aku malah makin nyakitin kamu nantinya.  20:47  Aku udah punya pacar lain sekarang. 20:47  Aku suka sama dia dan perasaanku buat kamu sama sekali gak ada lagi.  20:48 I'm so sorry, Nathalie Serena. 20:48  Maaf udah hancurin kepercayaan kamu. 20:49  Tapi, kamu tau sendiri kalau hati gampang berpaling.  20:50  Terserah kalau kamu mau ngatain aku munafik karena ingkarin janji yang pernah aku ucapin. 20:51  Untuk semua mimpi yang pernah sama-sama kita rancang, aku juga minta maaf untuk itu.  20:52  Tolong jangan ganggu hubungan aku dengan pacar baru aku yang sekarang. 20:53  Kamu pasti bisa menemukan kebahagiaan kamu sendiri. Kisah kita cukup sampai di sini.  20:54  Maaf aku blok.  20:55  You deserve better, Natha.  20:55  Nathalie meremas ponselnya kuat-kuat, dia tidak bisa membendung tangis. Padahal hubungannya dengan Given baik-baik saja selama ini, kenapa harus tiba-tiba seperti ini? Nathalie tidak menduga bahwa Given bermain di belakangnya selama ini, kata-kata manis yang sering Given ucapkan hanya bagian dari penenang saja untuk dirinya. "Banci," umpat Nathalie. Kaisar adik Nathalie menghampiri kakaknya yang menangis. Tubuhnya langsung di raih dan didekap erat oleh adik satu-satunya.  "Kenapa Natha? Lo dipecat?"  Nathalie menggeleng. "Given putusin gue, Sar."  "Apa?" Kaisar melepaskan pelukan.  "Lo ada ngelakuin kesalahan apa sampai dia bisa setega ini?"  Nathalie menunjukkan isi chat yang dikirimkan oleh Given kepada Kaisar. Dia sudah menebak pasti Kaisar akan marah besar. "s****n, gue harus ketemu sama ini orang. Lo balik naik taksi aja."  "No, gue gak mau dia kesenangan karena ngiranya gue berharap banget. Gue gak apa-apa, Sar. Trust me, i'm okay."  "Jangan nangis, biar gue bisa percaya kalau lo baik-baik aja." Nathalie mengangguk, dia segera menaiki motor dan memeluk erat adiknya. Nathalie benar-benar ingin segera sampai ke rumah. Munafik kalau dia bilang tidak apa-apa. Nathalie sangat merasa sakit, dia masih tidak terima Given memutuskan hubungan setelah tiga tahun dengan begitu mudah. Nathalie masuk ke dalam rumahnya, mamanya tersenyum.  "Makan dulu yuk, Mama buatin soto kesukaan kamu."  "Natha udah makan Mama." Berat rasanya menolak permintaan mamanya, tapi Nathalie tidak bisa lagi menahan air matanya. Dia menatap Kaisar untuk mengkode, untungnya cowok itu langsung peka.  "Ah, Mama tau aja kalau Kaisar lapar. Buat aku aja mah, soalnya Natha udah janji bakalan kasih aku upah karena jemput dia. Jadi, makanan kesukaan dia sebagai upah aku. Ya 'kan Natha?" Nathalie mengiyakan.  "Aku ke kamar dulu Ma, mau mandi sama istirahat." "Gak apa-apa ini soto kesukaan kamu dimakan sama Kaisar? Atau mau dibawa ke kamar?"  "Gak apa-apa, Ma. Natha masih kenyang banget."  "Ya sudah kalau begitu."  Nathalie masuk ke kamar, mengunci pintu dan menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur. Air mata yang sedari dia bendung, sekarang mulai membasahi pipinya. "Given, lo jahat." Nathalie berteriak keras-keras. Dia bersyukur memiliki kamar kedap suara untuk sekarang. "Gue benci lo banci! Gue benci pernah suka sama lo!" Nathalie membuka galeri di hpnya dan menghapus semua foto, video, pesan, dan semua hal yang berkaitan dengan Given.  Nathalie tidak akan membuang-buang waktu untuk menangisi cowok b******k seperti Given. Dia juga mengambil kardus dan memasukkan barang-barang pemberian Given, dia akan membuangnya besok pagi. Setelah menenangkan diri, Nathalie teringat dia masih bisa menghubungi Given melalui akun instagramnya. Semoga saja Nathalie belum diblokir.  Nathalie melihat cowok itu meng-update snapgram. Hati Nathalie kembali terasa nyeri dan matanya sedikit melotot. Semudah itu langsung memposting pacar baru? Dasar cowok s****n! Nathalie mengenali cewek ini, dia adalah murid kelas X. Hmm, masih kalah jauh. Nathalie jelas lebih cantik dan pastinya tidak murahan. "Cewek anjing." Nathalie mengumpat. Dia mulai mengetikkan pesan untuk Given di direct message.  Hai, cowok b*****t! Gue berharap lo segera mendapatkan karma buat permainan yang  lo kira menyenangkan ini. Gue gak minta yang berlebihan kok sama Tuhan, harapan gue semoga pas pulang lo sama cewek murahan ini ketabrak mobil terus ke neraka deh. Gak ada karma yang indah kok, silakan  nikmati kebahagiaan untuk sekarang. Oh ya pacar baru lo jelek banget, gak secantik gue. Hati-hati mungkin 40 hari lagi peletnya ilang terus lo nyesel deh hahaha.  Setelah mengirimkan dan melihat tanda 'seen' muncul. Giliran Nathalie yang memblokir akun sosial media milik Given. Dia lelah, dan memilih untuk memejamkan mata. Nathalie benar-benar kelelahan untuk hari ini.  **  "Pergi ke perpus, ketemu bu Ninih. Eiyo, ada yang putus nih." Alastair berpantun lalu tertawa.  "Hiyaaa." Rayn ikut-ikutan.  "Hahahaha." Andre ngakak.  "Kok bisa sih cewek secantik lo diputusin, karena diselingkuhin lagi." Daffrin juga ikut meledek.  Nathalie menatap satu persatu biang rusuh kelasnya yang berdiri menghadang. Empat orang yang setiap hari datang terlambat, kali ini datang tepat waktu? Nathalie menduga mereka memang sengaja untuk mengusili dirinya. "Minggir atau lo berempat gue tendang?"  "Galak amat, mau dibantuin move on gak?" tanya Alastair.  "Najis trulala amit-amit gue dibantu sama lo. Minggir gak!" Nathalie mendorong tubuh Alastair. "Jadi pacar gue dulu, baru mau minggir hahaha."  "s***p lo."  "Ya kali mau kalah sama mantan? Given aja udah gandeng Velia tuh pacar barunya," ujar Andre.  "I don't care. Gue sama dia jelas beda kasta. Dapatin yang baru dalam waktu dekat gak membuat gue keliatan keren." " Tapi, Natha. Setidaknya janganlah tunjukkin kalau lo galau," celetuk Rayn.  "Gue gak galau sok tau banget."  Daffrin menunjuk mata Nathalie. "Mata lo gak bisa bohong, gak usah ngelak dengan banyak alasan. Lo semalam nangisin Given. " Nathalie terdiam. Memang benar setelah tertidur beberapa jam dia kembali terbangun, Nathalie segera mengecek ponsel berharap hubungan dengan Given kandas hanya sebatas mimpi. Saat mendapati itu sebuah fakta, Nathalie kembali melanjutkan tangisannya. "Trial sama gue aja kenapa, Nat? Gue bantu sampek lo move on deh. Gue cuma pengen punya pacar aja, bukan karena gue suka lo ya."  "Berisik!" Nathalie menatap Alastair. "Gue gak mau jadi pacar cowok m***m kayak lo." Nathalie mendorong Alastair dan masuk ke dalam kelas.  "Natha," panggil Alastair yang masih berdiri di pintu.  "Apalagi sih?"  "Tali b*a lo warna hitam, keliatan tuh." Nathalie melemparkan tasnya, sialnya cowok itu sudah terlebih dahulu mengambil ancang-ancang dan berlari. Nathalie tambah emosi karena suara tawa renyah Alastair terdengar sangat jelas.  **  "Woah, suka gue yang gini-gini. Hajar, Ra." Alastair memukul meja dan tertawa puas kala Fiera Zill yang merupakan sahabat Nathalie menyiramkan segelas jus wortel ke wajah Given.  Nathalie menghela napas, doanya tadi malam tidak terkabul. Mantan pacar dan cewek murahan ini masih baik-baik saja tanpa tertabrak mobil seperti pinta Nathalie. Mungkin karma memang tidak datang seinstan itu, jadi Nathalie harus menunggu dengan sabar.  "Ngerasa keren lo?" Given mendorong Fiera. Syukurnya gadis tomboy tersebut tidak jatuh. "Mana pacar baru lo? Ini? Rendahan banget selera lo." Fiera berujar sinis.  "Urusin aja urusan lo, gak usah ikut campur antara gue sama Natha."  "Lo sakitin Natha, berarti lo emang cari ribut sama gue. Kalau gak bisa pertahanin hubungan, gak juga langsung ekspos sama yang baru dong! Punya hati gak sih lo?" Fiera berteriak.  "Kalau gue bilang bukan urusan lo, ya gak usah heboh."  "Punya malu gak sih? Udah ngerebut, terus masih berani masuk ke kantin?  Pakek bedak berapa lapis lo." Sasa mencengkram pipi Velia.  "Lepasin cewek gue!" Given menepis tangan Sasa.  "Kak, aku takut." Viera berbicara dengan suara bergetar.  "Belum seberapa, gue harap lo pasti tau siapa gue. Siap-siap bonyok, itu konsekuensi karena lo berani ngerebut kebahagiaan sahabat gue." Fiera tersenyum sinis. "Buat lo, Ven. Gue harap jangan senang dulu. Gue bisa hancurin lo juga, jangan lupa siapa gue." Fiera merangkul Nathalie yang sedari tadi diam. "Yuk, Beb. Cowok b*****t kayak dia gak pantes dapatin berlian kayak lo."  Keempat cowok yang menyaksikan perdebatan itu bertepuk tangan dan tertawa puas. Seorang Fiera Zill memang tidak pernah mengecewakan.  "Minum dulu, sayang. Kamu pasti haus." Fiera tersenyum dan menerima minuman pemberian Andre yang merupakan pacarnya. "Diam mulu, sariawan?" Alastair menyikut lengan Nathalie yang tetap diam. "Hmm." Sasa memberikan sepiring nasi goreng kepada Nathalie. "Makan, Natha. Gue gak mau kalau lo sakit cuma gara-gara Given."  "Kaisar udah tau soal ini 'kan? Kenapa dia anteng-anteng aja. Dia gak mungkin tinggal diam lo disakitin," ucap Fiera.  "Kaisar udah tau kok, gue sengaja larang dia biar gak cari masalah. Kaisar kalau marah susah dikontrol. Jadi, gue udah mohon banget sama dia, gue juga udah yakinin dia kalau baik-baik aja." Fiera berujar.  "Bagus deh, gue juga males banget kalau Given sampai kegeeran dengan menganggap lo gak bisa lepas dari dia. Karena kalau itu sampai terjadi, dia bakalan lebih seenaknya sama lo."  "Nat, jadi tawaran gue tadi pagi gimana?" tanya Alastair.  "Apaan?" Nathalie memutar bola mata malas.  "Trial sama gue, kalau cocok kita lanjut."  Bolehkah Nathalie memukul kepala cowok bernama Phrince Alastair ini dengan piring sekarang? 

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
59.8K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook