bc

Secret Wedding (END✓)

book_age18+
2.8K
IKUTI
16.6K
BACA
billionaire
possessive
contract marriage
arranged marriage
scandal
CEO
drama
sweet
mxb
office/work place
like
intro-logo
Uraian

Demi tradisi perjodohan Ilona dan Erick menikah. Namun, pernikahan mereka bukanlah pernikahan pada umumnya. Mereka menikah diam-diam. Tanpa publisitas bahkan tidak ada yang tahu soal pernikahan mereka selain keluarga mereka sendiri. Erick adalah suami sekaligus bos Ilona di kantor. Keduanya saling membenci bahkan di luar kantor mereka bersikap dingin, angkuh, menyebalkan dan saling menyakiti satu sama lain hingga sebuah perasaan terdalam hidup di hati yang tak semestinya.

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1
Ilona menatap pantulan dirinya di cermin. Seperti menatap orang asing. Cantik. Tapi dia tidak sepenuhnya menyukai penampilan glamour-nya yang menurutnya aneh. Ilona mengerjap-ngerjapkan mata seakan sosok yang dilihatnya ini adalah makhluk dari dimensi lain. Harusnya, aku tidak datang di pesta ulang tahun Drama Queen itu. Gaun putih crepe membalut tubuhnya dengan potongan belahan d**a rendah yang membuat Ilona tidak nyaman. Rambut kuncir ekor kudanya ditata model sanggul chignon yang licin dan tebal, menyisakan leher telanjangnya yang tampak indah dan anggun seperti leher angsa. “Kenapa di keluarga kita harus ada tradisi perjodohan?” tanyanya saat ibunya masuk ke kamar membawa clucth mutiara berwarna hitam. Ibu Ilona masih cantik meskipun usianya sudah menginjak 52 tahun. Dia mengenakan kebaya brokat berwarna cokelat muda dengan sanggulan kuno dan make up lokal yang rapih. Dia menghela napas perlahan. “Ibu dan ayahmu menikah karena tradisi turun temurun dari buyut kita.” bibirnya yang dipolesi gincu merah gelap membentuk kurva senyuman. Ilona keras kepala dan hanya ibunya yang paling sabar menghadapi kekeras kepalaan putrinya yang berusia 25 tahun itu. “Kenapa tidak pernah bilang sejak dulu? Kenapa baru sekarang?” tanya Ilona menuntut. Kembali ibu menarik napas perlahan. “Karena ibu tahu sekarang adalah saat yang tepat, Sayang. Ibu tidak ingin masa remajamu menjadi mengerikan karena kamu tahu menjalin hubungan dengan pria lain pun percuma karena kamu tidak mungkin menikah dengannya. Ibu ingin kamu bangkit dari lukamu, Sayang. Dan ini saat yang tepat.” “Ilona baik-baik saja.” jawabnya ketus sembari melangkah meninggalkan seorang tukang rias berwajah sendu. Ibu menggeleng-gelengkan kepala pada sang tukang rias sambil tersenyum. “Aneh ya, orang mau nikah sama orang kaya kok banyak tingkah.” gerutu si tukang rias. Ibu tidak ambil pusing dengan perkataan tukang rias berwajah sendu itu. Ibu mengucapkan terima kasih dan memberikan sejumlah uang pada tukang rias berwajah sendu. Ilona kini berdiri sendirian dengan gaun putihnya yang begitu indah menempel di tubuhnya. Lekukan tubuh dan belahan d**a yang terlihat jelas membuatnya tak nyaman. Ilona tahu banyak mata pria di pesta ulang tahun calon mertuanya ini menatapnya. Dan dia sadar kalau dirinya memang cantik. Namun kekakuan sebagai wanita yang tidak pernah berada di pesta mewah manapun membuatnya tidak nyaman. Perasaan ingin segera pulang dan mengakhiri perjumpaannya dengan bos—yang tak lain calon suaminya sendiri. Rasanya ingin ditelan bumi saja. “Kamu cantik dengan gaun putih yang Mamah belikan untukmu, Ilona.” Ilona membalikkan badan, Amarta—wanita cantik yang menjadi calon mertuanya itu menatapnya dengan tatapan datar namun siapa pun bisa tahu ada ketakjuban di sana. Ketakjuban yang membuatnya mengakui kalau Ilona cantik. Amarta mengenakan satin warna jingga yang entah bagaimana tampak memukau dikenakan tubuh tinggi semampai itu. Ilona pikir Amarta mungkin menghabiskan uang ratusan juta demi bisa tetap tampil cantik tanpa ada keriput di sudut-sudut matanya. Botox, pikir Ilona. Dan Botox membuatmu kecanduan. Semacam obsesi liar seorang wanita yang sudah berumur namun tetap ingin terlihat tanpa kerutan. Ilona tidak tahu harus menjawab apa ketika dipuji. Dia hanya menulas sebuah senyuman malas. Ibunya sibuk mengobrol dengan para ibu-ibu sosialita. Ibu Ilona memiliki bakat semacam bakat alamiah untuk bisa menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Sejak ayahnya meninggal ibu memilih bekerja sebagai agen perumahan. “Oh ya Tuhan, aku lupa memberikanmu kalung indah milik nenekku. Lihat lehermu yang bagus itu tanpa sebuah kalung indah. Ayo ikut Mamah, Ilona.” Amarta menarik Ilona menaiki tangga menuju kamarnya. Kamar impian setiap wanita. Di sana ada banyak koleksi barang-barang mewah Amarta. Semua wanita menginginkan kamar semacam ini dimana etalase menampilkan semua barang mewah Amarta. Tas, sepatu, gaun-gaun buatan Eropa. Dia pernah mendengar Amarta memiliki obsesi terhadap gaun-gaun buatan Eropa. Amarta mengeluarkan kalung dengan lima jejeran mutiara dan satu berlian utaman di bagian tengah. “Cantik.” puji Amarta dengan seulas senyum singkat. Ilona tidak paham kenapa Amarta suka sekali memberikannya hadiah-hadiah mewah seperti gaun k*****t ini yang begitu memperlihatkan lekuk tubuh dan belahan dadanya. “Terima kasih.” jawab Ilona formal. “Ayo kita keluar.” Amarta menyeringai. Dia berjalan bersama dengan sang calon menantu hasil perjodohan. “Kamu ingin pernikahan ini dirahasiakan?” Ilona mengangguk.                                                                         “Tidak apa. Bagi Mamah itu tidak masalah. Tapi beritahu alasannya apa?” pinta Amarta menatap intens Ilona. “Aku masih ingin bekerja di kantor Erick.” bukan alasan sebenarnya. Alasan sebenanrya adalah karena Ilona malu kalau ada yang mengetahui dia menikah dengan bosnya sendiri. Setidaknya tidak sampai saat ini. “Ya ampun, sebenarnya kalau kamu sudah menjadi istri Erick kamu hanya perlu duduk manis di rumah menunggu suamimu pulang. Tapi, ya, keputusan ada di tangan kalian berdua. Yang penting pernikahan ini harus dilaksanakan.” kalimat terakhir yang meluncur dari bibir Amarta seakan memerintahnya. Amarta meninggalkan Ilona dan menyambut tamu-tamu pentingnya. Seorang pelayan menghampirinya. “Mau jus, sampanye, roti bakar, sapi panggang?” “Tidak, terima kasih.” Ilona menggeleng. Pelayan itu mengangguk dan pergi. Mata Ilona bergerak menyapu kerumunan sampai dia mendapati matanya tertarik dengan enggan pada seorang pria yang berdiri di ujung ballroom itu. Erick. Seorang pria yang baru beberapa bulan ini menjadi bosnya dan sebentar lagi akan menjadi suaminya. Erick mendekati Ilona. Berjalan dengan langkahnya yang penuh wibawa. Matanya telah diusik oleh pemandangan yang mengesankan dari sosok wanita yang identik dengan rambut kunci kuda, make up minimalis dan wajah datar sekaligus dingin dan tatapan-tatapan sinisnya. Erick tersenyum penuh intimidasi pada Ilona. “Bagaimana rasanya mengenakan gaun mahal dari mamahku?” dia bertanya dengan tatapan dingin yang cemerlang. Ilona menatap dengan enggan bos sekaligus musuhnya. Semua itu berawal dari sebuah kesalahan yang tidak disengaja Ilona yang membuat Erick murka padanya. Sejak saat itu mereka seakan hanya bisa saling menjatuhkan dan saling menyakiti satu sama lain. Aneh memang di saat karyawan mencoba mencari perhatian bosnya, Ilona malah sibuk mencari obrolan yang bisa membuat Erick terbakar dan semakin membencinya. Erick membiarkan tatapannya menelusuri kalung yang melingkari leher Ilona. matanya menyipit. Lalu tatapannya meluncur pelan ke arah belahan d**a Ilona. Jelas Ilona tidak nyaman dengan tatapan semacam itu. Meski tak dapat dipungkiri bahwa malam ini Erick tampak sangat menawan dengan setelan jas yang memperlihatkan bahunya yang lebar. Wajahnya yang seakan tercipta dari pahatan. Soal itu Ilona tidak menampik pesona Erick, sayangnya kebenciannya pada Erick sangat besar sehingga pesona Erick hanya seperti lintasan angin saja. “Ngomong-ngomong gaun itu cocok untukmu saat kamu menjadi teman tidur malamku, Ilona.” Erick menyeringai sinis. Ilona melangkah dan berjinjit. Menjulurkan lehernya hingga bibirnya nyaris menyentuh telinga Erick. “Aku tidak akan pernah menjadi teman tidurmu.” bisik Ilona dengan nada tajam. Erick tersenyum menantang. “Kamu tidak akan bisa lepas dariku.” Ilona melihat senyum menantang Erick sebagai ucapan selamat datang di neraka yang mereka ciptakan sendiri. *** Halo, jangan lupa tap love ya ^^ follow juga akun w*****d @finisah dan IG @finisah dan @finisahbooks.id Thank you ^^

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

The Ensnared by Love

read
104.2K
bc

Skylove (Indonesia)

read
109.6K
bc

Turun Ranjang

read
579.2K
bc

A Million Pieces || Indonesia

read
82.4K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.3K
bc

Accidentally Married

read
102.9K
bc

Hate You But Miss You

read
1.5M

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook