Hari berlalu begitu cepat pernikahan ishycha dan irfan akan dilaksanakan pada hari ini . Acara ini berlangsung tertutup hanya keluarga irfan dan ishycha saja yang menghadiri pernikahan itu , meskipun tidak terlalu mewah tetapi yang penting sakral.
Para tamu dan penghulu serta keluarga irfan pun sudah berkumpul dirumah ishycha . Irfan sendiri kini sudah duduk di bangku berhadapan dengan penghulu yang sudah siap melaksanakan akad nikah hanya tinggal menunggu kedatangan mempelai wanita.
"nadya ? dimana ishycha?" tanya nendo yang belum melihat ishycha berada ditengah keramaian .
"sebentar lagi dia akan turun , sayang !" jawab nadya.
Tangga rumah yang tadinya terlihat kosong, kemudian muncul sosok wanita cantik menggunakan gaun pengantin yang sangat indah dengan riasan yang membuatnya terlihat sangat cantik. Perlahan ia menuruni tangga dan menjadi pusat perhatian para tamu yang sudah datang.
"lihat nadya anak kita sangat cantik seperti kamu , " ucap nendo dengan tangannya yang melingkar dipinggul nadya.
"tentu saja , siapa dulu dong mamahnya hehe "
"nendo, lihatlah anak mu benar-benar sangat cantik sekali " sahut sila , calon besannya.
"Terimakasih sila , " jawab nendo sambil tersenyum.
Semua pasang mata melihat ishycha dengans angat terpukau , tak terkecuali dengan irfan sang calon suami , ia meneguk ludahnya berkali-kali sambil berdecak kagum . Ini pertama kali nya bagi irfan melihat ishycha berpenampilan dengan riasan karena biasanya disekolah , gadis itu sama sekali tidak dandan seperti para wanita lainnya , ia memilih tampil natural . Tetapi hari ini ishycha terlihat sangat cantik dan anggun .
Seulas senyum terukir diwajah irfan , ia merasa tidak sia-sia menerima perjodohan ini karena mendapatkan calon istri yang cantik seperti ishycha meskipun terkadang gadis itu membuat nya jengkel .
Sampainya didekat penghulu , ishycha terdiam sejenak sebelum akhirnya ia dipersilahkan duduk didekat calon mempelai pria .
"ayo ishycha , kamu duduk disebelah irfan" ucap silla dan ishycha menurutinya untuk duduk disamping irfan.
Setelah ishycha duduk disamping lelaki yang sebentar kali akan jadi suami nya , ia menatap irfan dengan tajam.
"dasar lo cowo nyebelin ! " bisik ishycha kepada irfan.
"Ternyata lo cantik juga kalo dandan , gue fikir bakal kayak b*****g muka lo " irfan malah meledek , untung suaranya pelan hanya terdengar ishycha.
“Sumpah ya lo jangan bikin make up gue rusak hanya karena gue marah-marah ! “ ishycha menatap irfan dengan sinis , suaranya penuh penekanan agar lelaki disampingnya itu tidak mencari masalah dengannya disaat seperti ini.
“Ok calon istri ,” jawabnya santai namun membuat ishycha ingin muntah saat itu juga , ia memilih diam tidak ingin meladeni si pria gila itu .
"baiklah kalau begitu mari kita mulai" ucap pak penghulu .
Tidak ingin membuang waktu , akad nikah segera dilaksanakan . Semuanya berjalan dengan lancar , irfan menghafal dengan baik nama ishycha dan ayahnya , sampai akhirnya pak penghulu berkata ;
"sah?" ucap pak penghulu dan serentak seluruh tamu menjawab "SAH !
"Alhamdulillah “ setelah itu dilanjutkan dengan doa dan sambutan penting lainnya .
"Cium tangan suaminya dulu dong" ucap irfan menghadap ishycha sambil menyodorkan tangannya setelah selesai berdoa .
Mendengar irfan bicara seperti itu , ishycha membulatkan matanya ia mengepal tangannya kuat-kuat mencoba menahan amarahnya karena ia tidak ingin membuat malu keluarga nya di acara sakral seperti ini hanya karena ia ribut dengan irfan .
“Ayo cium !” irfan mengulang ucapannya , ia tahu betul ishycha dari wajahnya ia terlihat kesal dengannya disuruh seperti itu tetapi irfan tidak perdulu , itulah yang ia mau .
Dengan amat terpaksa perlahan ishycha meraih tangan irfan dan mencium tangan musuh nya itu atau lebih tepatnya sekarang adalah suaminya.
"nah gitu dong istri yang baik ! " irfan tersenyum puas melihat wajah ishycha yang dari tadi hanya merengut.
Setelah acara selesai , irfan , ishycha dan kedua orang tuanya berkunjung ke rumah sakit untuk memberikan kabar baik itu kepada Margarey , neneknya ishycha . Wanita paruh baya itu pasti sangat senang permintaanya telah dituruti. Mereka semua berkumpul diruangan tempat margarey dirawat saat ini . Beruntungnya saat ini keadaan margarey sudah sedikit membaik , ia sudah sadar tetapi masih tergeletak lemas.
“Sesuai permintaan mamah , mereka berdua sudah kami nikah kan !” ucap nendo sambil menunjuk kearah irfan dan ishycha yang kini berdiri bersampingan . Hari ini mereka mencoba untuk berdamai karena tidak ingin ada keributan dirumah sakit .
Margarey perlahan menoreh kearah mereka berdua seraya tersenyum sambil mengangguk . Ia tidak berkata apapun tapi terlukis kebahagiaan diwajahnya .
“Sekarang tante harus sehat ya ! biar bisa lihat mereka nanti kalau sudah punya anak !” sahut aris .
“semoga kalian bahagia ,” ucap margarey , suaranya terdengar parau dan sangat pelan .
“Amin , makasih nek !” irfan menyahut dengan seulas senyuman “Nenek cepet sembuh ya !” lanjutnya .
Ishycha yang sejak tadi diam menoreh kearah irfan , tidak biasanya lelaki itu bersikap manis . Melihatnya seperti itu ishycha tertegun , tapi sedetik kemudian dia mengubah pola pikirnya “DASAR DRAMA !” batin nya .
“Nenek cepet sembuh ya , biar bisa ngobrol dan lari pagi lagi sama ishycha” ucap ishycha seraya mengusap tangan margarey.
“Makasih cucu ku , “
Hari yang sangat melelahkan , setelah dari rumah sakit mereka langsung pulang kerumahnya masing-masing . Kini irfan ikut pulang bersama nendo dan nadya , untuk hari ini akan bermalam dirumah ishycha .
"untuk sementara , kalian berdua tidur dikamar yang udah mamah siapin di atas " ucap nadya saat tiba dirumah .
"iya , besok baru kalian akan kami berikan konci rumah yang sudah kami beli khusus untuk kalian" sambung nendo.
“Pah emang gak bisa kalau kita tinggal dirumah masing-masing ?” ishycha berdecak sebal mendengar dirinya akan tinggal satu atap berdua dengan irfan.
“Kalian kan udah nikah ?” jawab nadya .
“Tapi kan masih sekolah mah ?”
“Gak akan ada yang tau kalo kalian serumah , asal bisa jaga rahasia ini ! “
“Tapi mah …”
“Ishycha udah sana istirahat !” ucap nendo agar anak gadis nya itu berhenti berdebat dengan ibunya.
“Ingat ya kalian berdua jangan macam-macam dulu “ ucap nadya sambil terkekeh menggoda ishycha dan irfan.
“Irfan kalo kamu butuh apa-apa minta aja ama ishycha ya , “
"oke mah, pah " jawab irfan.
"Apa lo bilang ? Mah ? Pah ? emang lo fikir orang tua gue mamah papah lo apa hah?" tanya ishycha dengan nada tinggi.
"ishycha ! kamu gak boleh gitu ah sayang , dia kan sekarang udah jadi menantu dirumah ini jadi ya wajar saja dong kalo dia manggil kita berdua mamah dan papah" sahut nadya membela irfan .
"Terserah ! aku cape mau tidur ! BYE ! “ ucap ishycha seraya berjalan naik ketas menuju kamar yang telah disiapkan oleh orang tuanya.
"maafkan ishycha ya irfan ! “ nadya mengelus pundak irfan “yaudah sekarang kamu istirahat juga sanah" lanjutnya.
"baik mah , “ jawab irfan dan segera pergi menuju kamar.