Hal yang paling membuat seseorang ingat akan kampung halaman adalah suasana pedesaan, keramahan warga, dan juga keluarga tercinta, begitu pula dengan Krisna, meskipun baru beberapa hari di kota, tapi rasanya sudah bertahun – tahun tidak pulang.
Rindu akan kampung halaman , besar kecilnya membuat Krisna seakan ingin meninggalkan rutinitasnya di Kota, tapi jika Krisna pulang hanya masalah yang akan datang.
Tiba hari minggu , kantor libur, artinya Krisna bisa beristirahat sejenak, beberapa kejadian janggal yang terjadi di tempat kerja pun , Krisna lupakan dan menganggap hal itu sesuatu yang biasa bagi dirinya.
Siti sahabat Ayu tiba – tiba menelpon kepada Krisna, hal itu membuat Krisna sedikit bertanya , bukan tanpa sebab, Siti adalah orang yang tertutup, pendiam tapi memiliki kelebihan atau biasa di katakan anak indigo.
Telepon Krisna berdering, bertuliskan kontak Ayu.
“ Ayu telepon ,” sambil menjawab panggilan telepon tersebut. “ Halo Ay, apa kabar ?” Tanya Krisna sambil tersenyum.
“ Aku Baik Kris, Kamu gimana di sana , di terima jadi marketing di perusahaan itu kan?” Tanya ayu.
“ Aku juga baik di sini,” Krisna berbohong karna Krisna tidak mau membuat Ayu malu karena Profesinya sebagai seorang OB. “ aku sudah kerja Ay, kurang lebih dua minggu.” Jawab Krisna.
“ syukurlah, pokoknya apa pun profesi atau jabatan Kamu di sana, Kamu harus jujur, teliti dan bertanggung jawab, ingat pesanku ya.” Ujar Ayu.
“ Ia Ay, Aku bakal ingat.” Jawab Krisna merasa menyesal berbohong.
Tapi yang namanya berbohong sekali, akan berbohong seterusnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya, begitu lah hukum berbohong.
“ Ada apa Ay, tumben telepon?” Tanya Krisna.
“ Kamu kenapa Gak ngasih kabar?” Tanya Ayu.
“ Aku sengaja Ay, Kamu kan sedang sibuk sama kuliahmu, Aku gak mau ganggu , biar Kamu fokus sama kuliahmu dulu.” Ujar Krisna.
“ Ya sudah yang penting tetep kasih kabar aja, Oh ia ini Siti mau ngobrol sama Kamu Kris.” Ujar Ayu.
“ Siti, ada apa, tumben mau ngobrol?” Tanya Krisna kepada Ayu.
“ Ya sudah NGobrol aja nih .” Ujar Ayu dan mengalihkan pembicaraan kepada Siti.
“ Halo Kris, Apa kabar?” Tanya Siti.
“ Oh ia Kris, maaf sebelumnya bukan mau membuat kamu takut atau apa, tapi Aku sering bermimpi soal Kamu dan Keluarga Kamu di kampung ini.” Ujar Siti.
“ Memangnya kenapa Sit, Jangan bikin Aku kaget, apalagi berhubungan dengan keluarga Ku.” Ujar Krisna Penasaran.
Krisna sangat percaya akan kemampuan siti, sebab Siti memang punya penglihatan lain, sebagai anak indigo ramalan – ramalannya selalu tepat.
“ Gini Kris, pertama Aku pernah mimpi tentang keluarga Kamu, Keluarga Kamu seperti di ikat oleh tali api di sekeliling rumah Mu, teriakan – teriakan dari dalam rumah begitu jelas terdengar.” Ujar Siti.
“ Maksud Kamu apa Sit ?” tanya Krisna.
“ Aku juga ga tau maksudnya Apa, tapi aku saranin Keluarga Mu lebih dekat dengan pencipta.” Ujar Siti.
“ Nah itu dia Sit, Keluargaku sudah jarang beribadah, mereka lebih mementingkan harta dan selalu memberi sajen ke hutan di ujung kampung itu.” Ujar Krisna.
“ Coba kamu bilang ke keluarga Mu, aku berharap mimpiku tidak berarti apa – apa.” Ujar Siti.
“ Ia Sit, nanti Aku coba untuk menasihati semua keluargaku, meskipun itu adalah hal yang sulit.” Ujar Krisna.
“ Perlahan Saja Kris, sebab yang namanya orang tua akan sulit menerima nasihat dari anaknya, dan apalagi keluargamu sudah teracuni oleh dukun kampung, pasti akan sangat sulit, tapi setidaknya berusaha saja terlebih dahulu dan pelan - pelan.” Ujar Siti.
“ Ia Sit, sebelumnya terima kasih, akan Aku coba.” Ujar Krisna.
“ Lalu Apa lagi Sit?” Tanya Krisna.
“ Ini berkaitan dengan Kamu Kris.” Ujar Siti.
“ Aku melihat kamu memiliki bayangan .” ujar Siti.
“ Bayangan seperti apa Sit?” Tanya Krisna.
Tiba -tiba terdengar suara benda jatuh di luar Kamar Krisna.
“ sebentar Sit,” Krisna melihat keluar kamar, dan sesuai dugaannya tidak ada barang yang jatuh, pecah atau sebagainya, Krisna kembali meneruskan pembicaraannya.
“ suara apa tadi Kris?” Tanya Siti.
“ tadi ada suara seperti barang pecah tapi gak ada yang jatuh, sudah Sit, bukan hal aneh di sini.” Ujar Krisna.
“ Jadi sudah biasa di sana kaya gitu Kris?” Tanya Siti.
“ Ia Sit, kadang ada yang jatuh, tapi Aku cari – cari pecahannya tapi gak ada, kadang suka ada suara cakaran – cakaran gitu, tapi kata yang punya rumah sih itu biasa, soalnya di sini banyak tikus katanya>” Ujar Krisna.
“ Lanjutin Tadi cerita Kamu Sit.” Ujar Krisna penasaran.
“ ia Aku liat Kamu di ikuti bayangan hitam, yang selalu mengikuti Kamu ke mana pun kamu pergi, lalu Aku melihat kamu juga seperti di ikat oleh bayangan itu.” Ujar Siti.
“ Artinya Apa Sit ?” Tanya Krisna.
“ Aku juga kurang paham , Tapi Aku kasih saran, Kamu jangan jauh dari ibadah, dan jika datang ke tempat baru selalu usahakan ucapkan salam.” Ujar Siti.
Tiba – tiba HP Krisna terasa sangat panas, dan mati, HP Krisna langsung di lemparkan ke arah lantai, pembicaraan mereka pun terhenti di situ, rasa penasaran Krisna semakin besar, sebab apa yang Siti katakan memang sebetulnya selalu di mimpikan oleh Krisna.
Krisna sangat terkejut dengan kondisi saat itu, Hp Yang awalnya baik – baik saja tiba -tiba panas seperti terbakar, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi apa – apa.
Krisna merasa semua ucapan Siti itu benar, dan sempat ia alami, rasa percaya terhadap ucapan Siti sangat besar, dan Krisna berharap Siti mempunyai solusi dan jalan keluar tentang masalah yang sedang Dia alami.
Tapi kesalahan Fatal Krisna lakukan, kesalahan itu adalah Krisna tidak sepenuhnya jujur dengan keadaan yang Krisna alami, dan mencoba lepas dari bayangan itu dengan cara yang salah, dan berakibat gangguan – gangguan terhadap Krisna semakin Intens .
“ Kenapa lagi ini, Seperti ada yang menghalangi Aku untuk keluar dari masalah ini.” Ujar Krisna.
“ KELUAR KAMU!” Krisna berteriak sanagat kencang, hingga membuat Pak Yaya naik ke atas dan menuju kamar Krisna.
“ AKU TIDAK PUNYA DOSA APAPUN TERHADAP MU, JIKA KAU MEMANG ADA PERGILAH JANGAN GANGGU AKU LAGI.” UJAR KRISNA BERTERIAK EMOSI.
Pak Yaya langsung masuk ke kamar Krisna tanpa mengetuk pintu.
“ Mas ada pa? Mas berteriak sampai terdengar ke teras?" tanya Pak Yaya.
Terkejut Krisna dengan kedatangan Pak Yaya.
“ Pak Yaya bikin kaget saja.” Ujar Krisna.
“ Justru Bapak yang kaget Mas, Mas Krisna kenapa?” Tanya Pak Yaya.
“ Ohh ini Pak” Krisna gugup. “ Saya sedang latihan drama buat besok di kantor.” Ujar Krisna .
“ Drama apa Mas?” Tanya Pak Yaya.
“ itu Pak drama tentang percintaan yang kaya di sinetron – sinetron itu loh Pak.” Ujar Krisna.
“ owalah , ya sudah latihannya di teras saja Mas.” Ujar Pak Yaya.
“ Jangan Pak, Malu saya Pak.” Ujar Krisna.
“ ya sudah, lain kali jangan bikin Bapak kaget lagi yah, Bapak sampe lari dari teras ke sini, Jantung bapak sudah tua soalnya.” Ujar Pak yaya.
“ Ia pak maaf , jadi gak enak ke Pak yaya, nanti kita ke pasar yuk pak?” Ujr Krisna.
“ Mau apa ke pasar Mas?” Ujar Pak Yaya.
“ Itu tadi kata Bapak jantungnya sudah tua, jadi kita ke pasar beli jantung baru buat Bapak.” Ujar Krisna sambil tersenyum.
“ kalau di pasar adanya Jantung pisang Mas, Mas ini bisa saja bercandanya.” Ujar Pak Yaya.
“ ya sudah monggo di lanjut saja Mas, Bapak ke bawah lagi, ohh ia nanti mas tinggal beli lauknya saja ya, nasi sudah siap.” Ujar Pak Yaya.
“ Oh Ia Pak, sekali lagi maaf ya Pak.” Ujar Krisna sambil tersenyum.
Pak Yaya pergi meninggalkan kamar Krisna, Krisna langsung mengambil HP nya, dan begitu terkejutnya Dia, sebab Hp nya dalam kondisi normal tidak ada tanda – tanda rusak atau meleleh akibat terbakar panas, karena Krisna yakin Hp nya itu tadi amat sangat panas terasa di telinga dan tangan.
Ketika Krisna melihat telapak tangannya, Krisna semakin terkejut , jejak merah seperti melepuh di tangan seakan Hp itu benar – benar membakar tangannya , semakin aneh lagi ketika Krisna tidak merasakan sakit ketika dia memegang luka bakar memerah itu.