Bagian 17

665 Kata

Bima ternyata menepati janjinya. Pria paruh baya itu meminta Dio untuk menginap di rumahnya selama tiga hari. Dan karena Disa mendapat tugas memasak, jadi dia pagi-pagi sudah berkutat di dapur. Sarapan pagi ini cukup nasi goreng saja dan roti isi jika ada yang ingin memakannya. Nanti juga Disa akan membawa roti isi buatannya untuk bekal. Dia tidak bisa memasak banyak karena hari ini memiliki kelas pagi. “Pagi,” sapa Dio yang turun lebih dulu. Pemuda itu nampak fresh dengan setelan baju kantornya. Ya, Dio nampaknya akan pergi ke kantor. “Pagi, Yo. Aku buatin nasi goreng, tuh,” sahut Disa sambil mengisyaratkan lewat matanya nasi goreng yang sudah tersaji di atas meja makan. Pemuda itu mengambil duduk di kursi meja makan milik sepupunya ini. “Rain belum bangun?” tanya pemuda itu dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN