Rahasia Masa Lalu

1326 Kata

Irfan menangkap perubahan di wajah Emran sesaat setelah adik iparnya itu membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Ia ingin tahu apa yang membuat ekspresi Emran langsung berubah. Namun, situasinya sekarang tidak memungkinkan untuk bertanya. Hari ini bukan tentang Emran—hari ini adalah milik Pak Diman. Sosok yang ternyata masih menetap di sudut hatinya selama ini. Irfan memutuskan, ia akan melakukan apa saja untuk pria tua itu. Apalagi setelah tahu, betapa dalam kasih sayang yang pernah diberikan padanya. Soal Emran? Nanti saja. “Em, ayo kita makan,” ajaknya pelan, membuat Emran buru-buru menyimpan ponselnya ke saku. “Ayo, Mas. Ayo, Pak Diman,” sahut Emran, sekalian mengajak pria tua itu juga. “Iya, Pak. Aku rasa kita semua sudah sama-sama kelaparan,” sambung Irfan. “Ini sudah ham

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN