Batu Di Hati Irfan

1250 Kata

“Siapa?” tanya Irfan dengan suara sedikit bergetar. Bukan karena mendadak tuli, tapi ingin memastikan kalau apa yang baru saja didengarnya tidak salah. “Aufa Al Huzair, Mas. Apa Mas mengenal nama itu?” ulang Emran. Dia melihat jelas perubahan di wajah dan suara Irfan begitu nama itu disebut. Artinya… “Nama itu…” Irfan berdiri. Ia melangkah mendekati Emran seperti seekor predator yang mendekati mangsanya. Tatapannya tajam, menusuk langsung ke mata Emran, adik iparnya. Emran memang tampak tak gentar sedikit pun menghadapi pandangan mengintimidasi itu, tapi Irfan tahu—laki-laki di depannya bukan orang biasa. Pria yang sudah lama dibuang dari keluarganya, dan bahkan tetap hidup setelah diserang seseorang yang ingin menghabisinya, jelas bukan tipe yang bisa diremehkan begitu saja. “Kau denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN