Logika Emran

1158 Kata

Mobil Irfan melaju dengan kecepatan sedang, menyesuaikan dengan kondisi dua anak kecil yang tertidur lelap di dalamnya. Keduanya bersandar di pangkuan ibu mereka, Meri, yang juga terlelap karena kelelahan. Dari luar, mereka tampak seperti keluarga kecil yang sedang dalam perjalanan pulang dari liburan. Tapi kenyataannya jauh lebih pahit dari itu. Wajah mereka sayu. Tubuh kurus mereka seolah jadi saksi betapa keras hidup yang baru saja mereka jalani. Pakaian mereka kusut, rambut tak tersisir rapi. Tak ada jejak kebahagiaan keluarga muda dalam mobil itu—yang ada hanya sisa-sisa tenaga dan harapan. Marlo... pria itu bahkan tidak pantas disebut kepala keluarga. Ia tidak hanya gagal memberi nafkah secara lahir dan batin, tapi juga menyeret istri dan anak-anaknya ke dalam penderitaan yang bahk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN