Emran kembali bekerja dengan tubuh yang sehat, seolah tak pernah terjadi apa-apa. Ia tampak menikmati momen langka bersama rekan-rekannya. Satu jam berlalu, semuanya membubarkan diri. Mereka membawa peralatan masing-masing, meninggalkan ruang kerja kepala sekuriti dalam kondisi rapi seperti semula. Ruangan lima kali lima meter itu kembali sunyi. Layar-layar CCTV menyala satu per satu saat Emran duduk dan mengenakan headset yang terhubung ke radio panggil di gaspernya. Ia mengamati gedung Millennial—tempat yang sekarang terasa sedikit... asing. Terlalu tenang. Terlalu bersih. Irfan memundurkan jam operasional café demi acara tadi. Emran akan mengingat kebaikan itu. Tapi perasaan ganjil mulai merayap sejak ia sendirian di ruang kontrol. Usai mengawasi layar, Emran berjalan menyusuri café

