20. Kehilangan

1511 Kata

Faisya dan Ica merealisasikan keinginan mereka untuk pulang ke rumah, pulang dalam artian yang sebenarnya. Benar-benar pulang dan bukannya hanya berlibur sesaat, mereka sudah memikirkan matang-matang mengenai hal ini dan keputusan mereka sudah bulat. Tidak ada alasan bagi mereka untuk terus bertahan di balik gerbang suci ini, semuanya sama sekali tidak membuat mereka nyaman. Apalagi masih ada beberapa impian yang harus mereka capai yaitu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Sudah cukup memahami ilmu agama kurang lebih satu tahun di sana, mereka sama sekali tidak ingin menambah masa berada di sana. Ilmu dari sana sudah lebih dari cukup untuk kehidupan sehari-hari, jika ilmu itu diperlukan. Percintaan, masa muda dan juga kenangan di pesantren tak akan pernah hilang di dalam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN