dara duduk di ruang tamu bersama kedua orang tuanya dan seorang pria berjas hitam . dua pria besar dengan setelah serba hitam berdiri di dekat mereka.
“ada apa ini?" tanya dara binggung.
“dara , selama ini banyak hal yang kamu tanyakan , dan hari ini kamu akan dapatkan semua jawatannya." ucap sang bunda
“a-apa maksudnya?"
“Adara." panggil pria tersebut, “perkenalkan nama saya Harry , dan mulai hari ini kami akan ikut saya."
“Hah?!" dara menatap geran kedua orang tuanya lalu pria tersebut , “apa maksudnya? kenapa saya harus ikut anda?!"
“nanti kamu akan dapat jawabnya, " ucap sang ayah , “jawaban dari semua pertanyaanmu."
“Enggak!" dara berdiri dari kursinya, “dara nggak akan kemana-mana ?!" dara akan pergi namun pergelangan tangannya ditahan oleh salah satu pria besar yang berdiri di dekatnya . dara mau melawan tapi semprotan bius yang diarahkan ke wajahnya membuat dara pingsan setelah menghirup cairan tersebut.
dara dibawa pergi oleh Harry menggunakan mobil yang dilihat dara sebelum masuk ke rumahnya tadi.
********
dara membuka matanya perlahan , mengerjap sebentar dan merasakan sedikit pusing di kepalanya. perlahan dara mendudukkan dirinya di atas kasur yang ia tempati. dara mendapati dirinya di sebuah kamar asing yang belum pernah ia lihat selama ini.
“sudah bagun?"
dara menoleh ke arah pintu kamar, seorang laki-laki tampan berjalan ke arahnya setelah menutup pintu kamar.
“siapa kamu?"
“nanti akan kuberitahu, kamu mandi dulu dan ganti pakaian, nanti aku akan menjemputmu lagi ke sini." laki-laki itu meletakkan sebuah Handika bersih di pangkuan dara. “semua pakaianmu sudah disusun di kemari , silakan periksa." ucapnya sebelum meninggalkan kamar.
dara turun dari tepat tidur setelah pintu kamar kembali di tutup dari luar. dara berjalan menuju sebuah kemari besar di sudut kamar. luas kamar ini jauh lebih luas dari kamar miliknya di rumah kedua orang tuanya. benar saja , semua pakaian dara sudah ada di dalam lemari tersebut.
dara mengambil pakaian yang ia perlukan, saat ini dirinya butuh mandi dan mengesampingkan sejenak rasa pemasarannya. dara masuk ke kamar mandi yang juga ada di kamar ini lalu mulai membersihkan diri.
beberapa minit setelah mandi dan berganti pakaian , laki-laki tadi menjemput dara dan membawanya meninggalkan kamar.
dara melangkah mengikuti laki-laki itu dari belakang. sepanjang perjalanan , dara menatap sekitarnya semuanya terlihat asing baginya.
“Emm--"
“namaku alfandra, biasa di panggil alfa."
dara menatap punggung laki-laki bernama alfa itu, “aku---"
“aku tau kamu adara."
“terima kasih." ucap dara begitu namanya disebut.
“kita akan ke mana?" baru saja bertanya demikian, langkah alfa berhenti. untung saja dara Sadar sehingga wajahnya tidak sampai menabrak punggung alfa.
“kenapa?"
“kita sudah sampai."
dara menatap ke arah depan alfa, sebuah pintu besar ada di sana dengan sebuah papan kecil tertempel bertulisan ‘Mr.harry."
“Mr.harry?"
alfa mengetuk sejenak pintu tersebut lalu membukanya. dara ikut masuk ke dalam ruangan tersebut.
ruangan bernuansa abu-abu menyambut mata dara. suasananya sangat elegan , serasi dengan pemilik ruangan yang sedang duduk dibalik meja kerjanya.
“selamat datang Adara." ucapnya dengan senyuman hangat.
“aku di mana?" tanya dara tanpa menjawab sapaan Mr.harry.
“rumah barumu."
“dara memasang wajah bingung . “apa maksudmu?"
Mr Harry berdiri masih dengan senyumannya. “mulai hari ini, kamu akan tinggal di sini."
“nggak , aku punya orang tua, seharusnya aku tinggal bersama mereka!"
“mereka bukan orang tuamu."
dara terkejut dan terdiam mendengar pernyataan tersebut. “hah ?! enggak... nggak mungkin lah ! anda pasti sedang berbohong kan?!"
“kudengar ada banyak pertanyaan yang kamu tanyakan pada mereka selama ini dan kami belum mendapat jawapannya kan? di sini aku akan jawab semua pertanyaanmu. "
Mr.harry memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya . matanya menatap lekat dara, “ namamu adara audreyla hoult. kedua orang tuamu yang sekarang bukanlah orang tua kandungmu. mereka hanyalah agent yang ditugaskan merawatmu hingga dewasa dan mengajarkan banyak hal untuk memperlengkapimu. dan aku yakin saat ini kamu sudah sangat siap."
“bagaimana aku bisa percaya dengan ucapan anda?"
“aku memiliki semua dataku sejak lahir, jika kamu ingin memastikan lagi , kita bisa lakukan test DNA antara kamu dan mereka di mana aku yakin tidak akan cocok sama sekali."
“lalu di mana orang tuaku? kenapa selama ini mereka tidak menemuiku?"
tatapan Harry berubah sendu. “mamamu meninggal saat kamu masih bayi. ia mengorbankan nyawanya untuk melindungimu agar tetap hidup sampai saat ini."
dara menatap sejenak alfa yang masih berdiri di sampingnya lalu kembali menatap Harry, “bagaimana--"
“orang tuamu bekerja sebagai agen rahsia yang tentu memiliki banyak musuh . malam itu saat kamu bayi , di rumah itu hanya ada kamu dan mamamu. tidak ada yang menyangka jika malam itu akan ada yang menyerang ke sana. mamamu berhasil menyembunyikanmu agar tidak di temukan namun dirinya harus rela kehilangan nyawanya. saat kamu ditemukan , kamu dititipkan kepada kedua orang tua angkatmu untuk diasuh dan diajarkan banyak hal namun untuk sementara waktu, nama tengah dan belakangmu harus dihapus agar tidak ada yang tahu bahawa kamu merupakan putri dari hoult."
dara masih tidak menyangka akan apa yang baru saja didengarnya. kenyataan yang belum bisa ia terima sepenuhnya.
“aku paham jika kamu terkejut akan semua ini, kamu boleh beristirahat terlebih dahulu , besok alfa akan kembali menjemputmu."
“ayo." alfa mendekat dan mengajak dara meninggalkan ruangan Harry.
“lalu siapa papaku?" tanya dara saat akan kembali ke kamar yang ia tempati.
“besok bisa kamu tanyakan lagi, lebih baik sekarang kamu istirahat." alfa membukakan pintu kamar untuk dara, “ini adalah kamarnya sekarang , tidurlah besok aku akan kesini lagi."
dara mengangguk sekilas lalu naik ke atas kasutnya . alfa menutup lagi pintu kamar dara.
“bagaimana?" seorang gadis mensejajari langkah alfa menjauh dari kamar dara
“bagaimana apanya?"
“kalian sudah bertemukan?"
“iya sudah tadi."
gadis itu mangangguk sekilas , “lalu? dia sudah tahu semuanya?"
“baru sebagian, dia cukup terkejut."
“wajar sih , aku juga mungkin demikian jika di posisinya. sudah berapa banyak yang dia tahu?"
“baru mengenai mama kandungnya dan orang tuanya yang sebenarnya bukan orang tua biologisnya."
gadis itu tersenyum masam, “besok aku boleh bertemu dengannya?"
alfa tersenyum tipis, “tentu saja."
gadis itu memasang wajah sumringah , “terima kasih !"
**********
“hai dara!" seorang gadis muncul bersama alfa di dalam kamar dara. dara baru saja selesai mandi dan berganti pakaian. “namaku Naura! aku kesini mau menemanimu sarapan bersama alfa, tidak apa-apakan?"
dara tersenyum kecil dan mengangguk, “iya"
“ayo sebelum kesiangan, ada banyak hal yang harus di kerjakan hari ini."
Naura memegang tangan dara lalu mengajaknya ke ruang makan mengikuti alfa.
bersambung...