Setelah memasang jam tangannya, Luna berkaca sekali lagi di depan stand mirror. Ia memeriksa outfit yang dikenakan lagi itu. Luna hendak berangkat kuliah, dan Gama mungkin sedang di lantai bawah sibuk menyiapkan sarapan. Jika Luna sengaja bangun terlambat, namun kebalikannya, Gama sengaja bangun lebih awal.
Sudah beberapa bulan setiap sarapan, Luna selalu yang menyiapkan. Tapi hari ini Gama yang menyiapkan semuanya. Mungkin karena masih merasa bersalah karena membentak dan hampir melakukan hal bodoh kepada Luna.
Luna dengan tote bag yang dicangkingnya menuruni tangga hendak berpamitan kepada Gama untuk berangkat kuliah. Ia ke dapur, melihat sarapan sudah siap.
Gama menyiapkan dua piring omlet dan roti bakar mentega. Tak lupa salad sayur juga sudah siap. Angkuh, Luna menghampiri Gama.
