"Playboy, buaya darat, hidung belang!" ucap Naya sembari memberikan tatapan tajam ke arah Rey yang kini ada di kamarnya. Duduk saling berhadapan dengan senyum yang tampak mengembang di bibir laki-laki itu.
"Apa itu panggilan sayang untukku? Aku sangat tersanjung mendengarnya, Naya. Sepertinya aku sangat berkesan bagimu."
Naya mendengkus dan membuang muka. Lihatlah! Betapa hebatnya Rey dalam bicara, padahal beberapa menit lalu laki-laki itu sibuk berduaan dengan Raline. Entah apa yang dilakukannya, tapi Naya menduga kalau Rey juga menggoda wanita itu hingga membuat kakaknya menjadi marah. "Kau masuk tanpa izin dan sekarang, mengira kalau aku menyanjungmu? Untuk apa aku melakukan itu pada laki-laki yang menggoda setiap wanita?"
"Ah, apakah kau melihat aku dan Raline?" tebak Rey, yang seke
