"Na-nathan, bisa kau lepaskan ini?" Naya menatap lelaki berkimono biru tua yang kini tengah duduk di kursi sembari menghadap jendela, dengan penuh permohonan. Kedua tangan dan kakinya terikat di kepala dan kaki ranjang. Bukan itu yang terlalu dikhawatirkan Naya sebenarnya, melainkan dia diikat dengan tubuhnya dalam kondisi telanjàng dan sebuah kamera masih merekam jelas apa yang terjadi padanya saat ini. Sungguh pose yang memalukan. Naya tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Jonathan yang justru asyik meminum winenya tanpa memedulikan dia. Lelaki itu meninggalkannya setelah menyantap tubuhnya berjam-jam, hanya untuk mabuk. Duduk dalam posisi tubuhnya menghadap Naya. Tampak dadà bidangnya terbuka lebar. Sebenarnya apa yang merasuki kepala lelaki itu sekarang? Naya tidak suka permainan sepe

