
Kala itu raja hutan imaginasi berserta pengawalnya membuat peraturan baru tentang pajak bagi setiap pedagang di hutan imaginasi. Bahwa pajak harus di naikkan.
Akhirnya peraturan baru itu disebarkan ke rakyat-rakyat hutan imaginasi, lalu terdengar ditelinga mereka masing-masing.
Rakyat tidak setuju atas naiknya pajak itu. Salah satu rakyat yaitu gajah memberikan surat kepada raja hutan imaginasi atas penolakannya.
Surat itu malamnya dibaca oleh raja hutan yang dibawa oleh pengawalnya. Raja hutan tetap bersikeras walaupun ada yang tidak setuju.
Selang dua hari kemudian semua masyarakat hutan imaginasi mulai dari gajah, jerapah, badak, burung, kelinci, semut pergi ke depan istana hutan imaginasi untuk mengungkapkan pendapatnya bahwa mereka menolak peraturan itu.
Tibalah mereka semua di depan istana hutan imaginasi. Salah satu mereka berkata "kita di sini mengatakan bahwa kita tidak setuju atas peraturan yang dibuat raja dan pengawalnya. Maka dari itu walaupun kita tidak setuju, saya harap tidak ada perusakan tempat, atau gegaduhan, tetap tertib"
Semua melaksanakan dengan tertib dan aman. Namun beberapa menit kemudian ada beberapa binatang yang m*****k taman-taman istana serta pohon-pohon tinggi disekitaran kerajaan.
"Ayo kita rusak taman ini" perintahnya dari salah satu binatang.
Akhirnya kegaduhanpun terjadi. Perusakan melebar luas. Taman yang indah menjadi kotor karena perusakan tersebut.
Kegaduhan itu terdengar ditelinga raja. Raja sedih dan berkata dalam hati " kalaupun tidak setuju, okelah namun jangan m*****k fasilitas-fasilitas yang ada di hutan imaginasi.
Tamat

