Setelah selesai makan, dashi dan Anna balik ke kelasnya. dipertengahan jalan, ada satu Genk yang mencegat mereka.
"Ehh ... si anak manja lewat. Habis makan ya?" Ucap Clarisa Atau biasa dipanggil Risa, ketua Genk Girl yang alay menurut dashi.
"Habis b***k! Ya makan lah, Lo gak liat gue habis dari kantin!" Ucap dashi ngegas.
"UPS! Santai dong. Oh ya, dengar-dengar Lo habis putus ya dari si Alvin. duh, kasian nya." Ucap Risa dengan memelas dan menepuk pundak Dashi, degan cepat dashi hempaskan tangan Risa.
"Kenapa? Lo mau sama Alvin? Ambil!" Ujar dashi yang sudah sangat geram.
"Gak ah, ntar lo nangis lagi kalau alvin sama gue. nyokap Lo kan lagi diluar negeri, ntar kalau Lo nangis siapa yang mau diemin lo." ejek Risa dan membuat genk nya tertawa keras.
Plak ...
Satu tamparan dashi layangkan ke Risa, cukup sudah kini ia dihina dan diejek sebagai anak manja. apa salahnya jika manja pada orangtua? lagipula orangtuanya juga tak mempermasalahkan.
"Ini baru awalan, Risa. gue bakal bales yang lebih buat hiaan Lo ini!" ancam dashi dengan menunjuk muka Risa.
Risa masih memegangi pipi kanan nya yang terasa panas. Tak sengaja matanya sedikit melirik kearah kiri dimana ada guru yang berjalan kearah mereka.
"Aduhh, Dashi. Apa sih salah gue sama Lo." Ucapnya yang menjatuhkan dirinya sendiri ke lantai, hingga kini posisi nya terduduk dilantai.
Dengan air mata buaya yang ia keluarkan dan suara yang dilemahkan membuat Dashi dan Anna terdiam.
Apalagi yang ular itu mainkan? Batin Anna.
Benar saja, Pras yang melihat itu pun langsung berlari menghampiri.
"Ada apa ini?" tanya Pras yang menatap mereka.
Seolah sadar dengan akting Risa, Anna dan Dashi pun memutarkan matanya malas.
"Dashi menampar dan mendorong Risa hingga ia tersungkur, Pak." Ucap teman Risa yang membantu ketua nya bangun.
"Jaga mulut Lo, b*****t! kalau Lo gak cari masalah sama gue, gue gak akan nampar Lo!" Ucap dashi tak terima.
"Saya gak ada masalah sama dia pak, tapi dashi malah nampar saya gitu aja." Ucap Risa dengan memelas sambil mengusap air mata buayany itu, agar ia dikasihi oleh Pras.
"Dashi! Minta maaf atas perlakuan mu." Titah Pras yang menatap dashi tajam.
"Malas dan gak Sudi." sahut dashi ketus.
"Dashi gak salah pak, disini yang cari masalah dulu Risa dan Genk nya." Ucap Anna membela dashi.
"Maling gak mungkin ngaku kalau dia maling." Sindir teman Risa dengan halus.
"Anjing Lo ya! b*****t!" Sarkas dashi dan hendak memberikan tamparan pada Rina, teman Risa yang menyindirnya tadi.
"sudah cukup Dashi! minta maaf atau nilai bahasa Indonesia kamu bapak kurangi!" Lerai Pras yang sedari tadi hanya diam.
"Kurangi saja, saya tidak peduli! yang salah dia, bukan saya! cari tahu dulu sebelum bertindak, jangan langsung menyalahkan sebelah pihak!" Ucap dashi tegas sambil menatap intens dan tajam ke Pras, lalu pergi meninggalkan tempat itu dan diikuti oleh Anna.
Pras dibuat terdiam oleh dashi, apakah dashi marah saat ia menyuruh nya meminta maaf?
"Pak, kami permisi dulu." Ucap Risa dan melenggang pergi meninggalkan Pras yang masih diam.
_________
Setelah jam pelajaran semua selesai, dashi dan Anna pulang.
"Gue duluan ya, Si." Ucap Anna yang sudah masuk kedalam mobilnya.
"oke, hati-hati."
Dashi menunggu Abangnya yang tak datang-datang, karena bosen dan panas dashi memutuskan untuk berteduh di warung dekat sekolah.
"Bu, ini berapa?" tanya dashi yang mengambil ice cream coklat.
"5 ribu, neng." Sahut ibu-ibu penjaga warung itu.
"ini Bu, saya numpang duduk ya Bu." Ucap dashi izin untuk duduk di warung itu.
"oh silakan, neng."
Sambil menunggu Abangnya datang, dashi menikmati ice cream yang dingin itu. Nikmat dan ahh .. mantap!
"Dashi, Abang cariin kemana-mana rupanya disini kamu." Ucap Mars, Abang Dashi.
"Sok An cari kemana-mana. palingan cuma jogrok duduk disana aja, nampak dashi disini langsung kesini." Cibir dashi sambil menikmati ice cream nya.
"Tau aja, yaudah yuk pulang." Ucap mars sambil terkekeh.
Dashi pun langsung memasuki mobilnya dan mars pun melajukan mobilnya meninggalkan warung itu.
"Dia siapanya, Dashi?"
°
°
°
°
°
Bersambung••••