Sudah satu minggu lebih aku dan Dafa tidak bertemu. Lebih tepatnya, aku yang untungnya punya banyak cara untuk menghindari pria itu. Tapi sepertinya nasib buruk mulai datang kepadaku. Karena baru saja aku mendapat undangan ke acara pembukaan Blank Point Hotel, salah satu anak perusahaan Putra. Dan lagi, yang diundang adalah para karyawan Putra dengan jabatan minimal Manager. Itu artinya, aku tidak bisa mengajak Helena sebagai pasanganku. Aku menghela napas berat saat memandang sekali lagi undangan di tanganku. Tanggal yang tertera adalah hari esok. God ! Ingin rasanya aku tidak mengikuti acara itu. Tapi apalah dayaku. Getaran samar di meja, membuatku sedikit terhenyak. Sebuah panggilan masuk dan setelah melihat layar ponselku, nama Elang ternyata yang terpampang. ‘Kenapa, Lang?’ ‘Lo

