Andra : Aku keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambut yang basah. Tampak celana pendek dan kaos di atas kasur, pasti Siska yang sudah menyiapkannya. Sedikit menyesal karena mendiamkannya pagi ini. Ya, setelah kedatangan Mami tadi, hingga sekarang aku belum mengatakan sepatah kata pun pada Siska. Bahkan kami sarapan ditemani keheningan. Tidak, bukan karena menyalahkannya atas kemarahan Mami. Hanya saja aku malu, kini dia tahu seperti apa hubunganku dengan ibu kandungku sendiri. Jarum jam baru menunjukkan angka sembilan saat aku melihatnya masuk kamar, lalu membawa keluar keranjang cucian. Tadinya aku ingin memeriksa beberapa pekerjaan, tapi melihatnya seperti ini ... kuubah niatku. "Sibuk banget?" bisikku sambil memeluknya dari belakang yang sedang berdiri di depan mesin cuci.

