"Tuhan, jika boleh memilih... aku tidak ingin bertemu dengan dua sosok memanjakan mata ini. Rasanya, sulit harus membagi hati di antara keduanya. Aku mencintai Arkana, dan... aku juga tidak bisa mengabaikan mas Elang." "Keduanya sangat baik dan juga memanjakan ku. Aku yang sudah lama kehilangan kasih sayang orang tua, menginginkan seseorang sebagai tempat tujuan, tempat pulang, pelepas penat di kala suntuk datang. Namun, nyatanya tempat yang kuinginkan malah memberikan kebimbangan dan kekosongan. Semuanya bagaikan hampa, tanpa arah tujuan dan semakin terperosok jauh." "Aku sadar, dan benar-benar sadar, jika apa yang dilakukan ini dosa besar. Hamba pasrah, atas segala ketentuan-Mu. Karena bagaimanapun juga akan ada balasan dari setiap perbuatan," monolog Elena di tengah-tengah penyatuan y

