"Apa Bapak baik-baik aja?" Masih dengan tangan yang saling menggenggam, Fatma memperhatikan raut wajah Ferdinan yang tampak kosong usai menemukan sepasang manusia yang mungkin teramat mengganggunya. Namun begitu Ferdinan mendengar pertanyaannya, pria itu langsung menoleh dengan memberikan senyum lebar seperti biasanya. "Saya enggak apa-apa. Yang lebih penting, kayaknya enggak pantas kalau kamu manggil saya dengan sebutan Bapak, di saat kamu adalah pasangan saya." Mata Fatma mengerjap, dia memperhatikan sekitarnya yang tampak tertarik dengan kehadirannya dan juga Ferdinan malam ini. "Terus saya harus panggil Bapak dengan apa?" tanyanya dalam nada pelan. Ferdinan memiringkan kepalanya, telunjuknya berada di dagu sambil menatap ke arah Fatma yang menunggu balasan darinya. "Mungkin..Mas?

