Tepat di depan sana, para prajurit berbaris rapi, menggenggam senjata, mengiringi rekan mereka ke tempat peristirahatan terakhir. Langkah mereka terayun tegas meski seraut duka masih tampak di wajah. Sebuah karangan bunga dibawa bersamaan dengan foto prajurit yang gugur. Sementara di belakangnya, menyusul peti mati dengan bendera merah putih sebagai pelindung. Sang langit bergelayut mendung di atas sana dengan gerimis yang turun membasahi tanah. Seolah ikut merasa sedih karena pahlawan-pahlawan bangsa harus gugur di medan perang. Harum petrikor menyeruak masuk, memenuhi d**a, membawa serta kenangan dan kata-kata yang tak sempat terucap. Suara isak dan tangis sanak keluarga mengiringi ketika peti mulai diturunkan menuju liang lahat. Panjatan doa bergulir lirih, memohon agar para prajurit

