Pagi hari....
terlihat dania dan dira sudah rapi , mereka sedang menunggu kedatangan Hery untuk pergi bersama ke pasar , Untuk belanja kebutuhan catering.
Selang beberapa menit menunggu terlihat dari jauh mobil hery yang sudah mendekat .
Saat mobil hery sudah berhenti tepat di depan rumah dania , hery langsung turun dari mobilnya.
"Apa kau sudah lama menunggu " Tanya hery kepada dania
"Tidak mas , dania dan dira baru saja keluar " Ucap dania
"Baiklah kalau begitu mari kita belanja " Ucap hery
Dania dan dira langsung masuk ke dalam mobil , dania sedikit canggung kepada hery , tapi sebaliknya hery malah terlihat tersenyum.
Setelah sekian lama perjalanan akhirnya hery , dania , dan dira sampai di pasar .
Terlihat hery hanya bermain dengan dira di tempat parkir pasar , sedangkan diana belanja kebutuhan catering.
"Diraaaaaa" Ucap Hery
"Iya om " Jawab dira
"Dira mau makan apa , om belikan " Tanya hery kelada dira
"Dira mau es cream om " Ucap dira sambil menunjuk penjual es cream di samping mereka
"Boleh ayo pergi " Ucap hery sambil memegang tangan dira
Saat sampai dira langsung memesan rasa strobery dan vanilla .
"Terima kasih ya mas " Ucap hery sambil berlalu meninggalkan penjual es cream itu
Saat mereka berdua berjalan menuju mobil hery sedikit menanyakan tentang diana kepada dira.
"Diraaaaa " Pangil hery
"Iya om " Jawab dira
"Mama dira itu seperti apa siiii orang nya " Tanya hery
"Mama itu orangnya sangat baik om , mama tidak pernah di kasarin dira " Jawab dira dengan tersenyum
Hery hanya menganguk mendengar perkataan dira, berhubung dira anak berusia 5 tahun dia tidak ingin menanyakan hal yang membuat kepala dira binggung.
Setelah beberapa menit menunggu dania pun datang dengan beberapa plastik merah besar di tangan nya.
"Sini mas bantuin " Ucap hery sambil mengambil beberapa plastik di tangan diana
"Aaaaaah terima kasih banyak loh mas " Ucap diana
"Iya sama² " Ucal hery
Setelah saling mengucapkan rasa terima kasih hery , dan dira langsung masuk ke mobil dan kembali ke rumah.
Di perjalanan menuju ke rumah , dira tertidur di mobil , saat itulah hery sedikit menanyakan sesuatu kepada diana.
"Diana" Panggil hery
"Iya mas" jawab diana
"Apa kamu tidak ada rencana untmood uk menikah lagi " Tanya hery sedikit gugup
"Uuuummmm diana ingin mas , apalagi dira selalu menanyakan sosok ayah , tapi apa daya diana mas diana belum ada calon " Ucap diana menunduk
Hery yang mendengar penjelasan dari Diana dia hanya mengangguk.
tingkah laku Hery membuat Diana sedikit bingung dia penasaran kenapa Hery menanyakan hal seperti itu kepada dirinya .
"Ah udahlah Jangan berpikiran aneh Diana" batin Diana
setelah sampai di rumah Heri masih membantunya untuk memasukkan semua bahan yang dia beli tadi di pasar ke dalam rumahnya.
Diana pikir setelah membantunya untuk memasukkan semua bahan Heri akan pamit dan pulang.
tapi ternyata dugaan Diana salah malahan Heri menawarkan dirinya untuk membantu memotong bahan-bahan yang akan dia Masak besok.
"Ma apa tidak masalah membatu saya " Tanya diana
"Kenapa ap tidak boleh " Jawab hery
"Bukan tidak boleh mas , maksud saya , saya sedikit tidak enak mas " Ucap diana
"Aaaakkh biasa aja " Jawab hery dan langsung masuk ke dalam rumah.
"Okey apa yang harus saya potong " Tanya hery
Diana yang masih gelagapan dan binggung dengan perasaan yang sedikit tidak enak menyuruh hery memotong bawang dan bumbu rempah lainnya.
"Oke baiklah , kamu masuklah ke kamar baringkan dira " ucap hery
Mendengar perkataan dari hery diana langsung menuju kamarnya dan membaringkan dira .
Setelah membaringkan dira diana sedikit gugup berhadapan dengan hery .
"Diaaaanaaaa " Ucap hery
"Iya mas " Jawab diana
"Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu " Ucap hery yang langsung menghentikan aktifitasnya.
"Apa mas " tanya diana
"Bolehkah saya menjadi ayah sambung dari dira ! , entah kenapa saya sangat nyaman dan tenang jika berdekatan dengan kalian " Ucap Hery
Diana yg mendengar perkataan dari hery langsung terkejud , dan dia tidak sengaja memotong tipis jari tangannya .
"Aaakkkwwwww" Jerit diana
Hery yang melihat darah mengalir dari jari diana langsung panik.
"Astaga maaf kan saya , pasti kamu sangat terkejud " ucap hery sambil membasuh darah di tangan diana
Diana hanya tersenyum dia tidak bisa bersuara.
"Saya tidak Memaksamu menjawabnya sekarang saya tunggu sampai besok pun tak apa , saya juga menerima semua jawabanmu ". Ucap hery
Diana hanya mengangguk dan langsung melanjutkan memorong semua bahan makanan begitu pun hery.
Hari pun sudah sore semua pekerjaan sudah beres , hery yang baru pulang di Masjid di buatkan kopi oleh diana.
" Dianaaa hari sudah sore , mas tidak enak kalau berlama² disini takut tetanggamu berkata yang tidak pantas " Ucap hery
"Ooooommm hery " Panggil dira yang langsung memeluknya
"Eh diraa sudah bangun yaaaa " Tanya hery
"Iya om " Jawab dira
"Anak manis " Ucap hery
"Kalau begitu saya ucapkan terima kasih ya mas , karena mas sudah bantuin saya dari tadi pagi " Ucap diana
Hery hanya tersenyum melihat diana yang berbicara dan tidak berani menatapnya .
"Perlakuan saya ini murni karena hati saya , saya tidak ada niatan lain apalagi membuatmu merasa tidak enak , dan pertanyaan saya tadi itu juga murni keluar dari hati saya , kalau kamu terima allhamdullillah kalau kamu tidak menerima tidak masalah , saya membantumu sekarang tidak ada sarana lain apalagi membuat mu terkesan " Ucap Hery
Hery takut diana beragapan kalau dirinya membantunya hari ini karena maksud mencari perhatiannya.
"Baik mas " Jawab diana
"Kalau begitu saya pamit yaa , saya takut nanti kemalaman " Ucap hery
"Hati² y mas " Ucap diana
Ucapan itu membuat hati hery sangat tenang itu yang membuat nya sangat ingin menikahi diana .
Diana yang melihat mobil hery sudah menjauh langsung masuk ke dalam rumah.
Sekarang pikirannya tertuju kepada pertanyasn yang di lontarkan hery tadi .
Tapi sekali lagi dia fokus kan kembali pikirannya di catering pesanan nya.
"Maamaaaah " Panggil dira
"Iya sayang " Jawab diana
"Mau dira bantuin enggak mah " Tanya dira
"Boleh dong sini mamah ajarin " Ucap diana
Dira memang anak yang sangat pintar anaknya diana baru menjelaskan sebentar tapi dia langsung mengerti.
Saat mengerjakan kotak catering diana sesekali melihat anak nya , dengan sontak dia menanyakan tentang hery.
"Diraaaaa , menurutmu om hery itu baik enggak " Tanya diana
"Baik mamah dira sangat menyukainnya " Ucap dira
Ucapan dira cukup membuat diana terkejud karena dira orangnya sangat pendiam tapi dia sangat bahagia saat diana tanya tentang hery.
Kini pikiran diana tidak terfokuskan kembali pikirannya terfokus kepada hery
"Apa ini saat nya aku menikah yaa " Batin diana
"Dira sudah lama membutuhkan sosok ayah walaupun semua kebutuhannya terpenuhi tapi dia masih sangat kecil " Batin diana
"Uuuuummm dira tunggu di sini yaa mama mau ke belakang sebentar " Ucap diana
"Siaap mama"
Di belakang diana sedang mengotak atik HP nya dia mencari nomor keluarga nya .
Ia berencana memberi tahukan kepada amereka tentang perkataan dari hery tadi , dia takut mengambil keputusan sendiri² .
"Hallo ". Ucap diana
" Iya diana , kenapa kamu menelpon nak kamu baik² saja kan " Tanya mbak lili kaka perempuannya
"Diana tidak apa² mbak diana hanya ingin mengatakan sesuatu " Ucap diana
"Apa " Tanya mbak lili
"Ada yang datang melamar diana mbak , namannya hery dia orang kantor , jabatannya sebagai ketua devisi ". Ucap diana gugup
" Masyaallah benarkah , terus apa katamu " Tanya mbak lili
"Diana belum menjawabnya mbak , tapi saat diana lihat mas hery main dengan dira mereka sangat harmonis " Ucap diana
"Diana menurut mbak terimalah tawaran dari hery , bukankah dira juga menyukainnya , sangat jarang dira menyukai seseorang , berarti dira membutuhkan sosok seorang ayah diana " Ucap mbak lili
Diana terdiam , perkataan mbak nya memang benar dira memang sangat membutuhkan sosok seorang ayah .
"Baiklah mbak , diana akan pikirkan lagi , nanti diana telpon lagi yaa " ucap diana
"Mbak tunggu diana "
Tet
Mbak lili langsung mematikan panggilan suara itu , dan diana dia kembali melamun dia memikirkan matang² keputusan nya.
"Maaaaaah "
Suara dira membuat diana tersadar , dan langsung saja dia menemui anak nya.
"Kenapa sayang kok teriak " Ucap diana kepada sang anak
"Dira melihat ini mamah " Ucap dira sembari menyerahkan kotak merah yang ia temukan di atas meja.
Diana binggung apa isi kotak yang di serahkan oleh anaknya .
Tanpa ragu diana langsung membuka kotak merah tersebut dan isinya membuatkan begitu terkejud.
"Astagaaaa , Cincin " Ucap diana
Diana kaget karena dia tidak tau siapa yang menyimpan cincin ini di atas meja rumahnya.
Saat dia binggung , diana melihat secarik kertas di dalam kotak itu
ISI SURAT
Diana mungkin kamu akan terkejud ketika melihat kotak berisi cincin ini ada di atas meja rumahmu . Cincin ini sengaja saya simpan untuk pelengkap perkataan saya . Saya harap kamu tidak menganggap semuannya palsu , saya membantumu hari ini memanh murni dari keinginan saya tidak ada niat lain apalagi untuk mendapatkan perhatian mu.
Tapi saya benar² jatuh hati saat melihatmu secara langsung saya siap menerima semuannya terutama putri mu dira . Pakailah cincin ini jika kamu menerima lamaran saya , jikalau tidak simpan lah di dalam kotak ini.
Hery
Diana benar² terharu membaca isi surat yang di tulis oleh hery untuknya.
Cukup lama diana memandangin cicin di dalam kotak tersebut .
"Astaga apa yang harus aku lakukan " Ucap diana sembari menutup kotak berisi cicin tersebut.
"Mama kenapa " Tanya dira.
"Eeeeemm dira mama boleh tanya sesuatu enggak " Tanya diana
"Boleh mama " Jawab dira
"Dira mau enggak kalau om hery jadi ayah sambung dira " Ucap diana gugup
" Mau banget mama " Jawab dira dengan penuh semangat
"Benarkah " Ucap diana
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-