25 | Jealousy 2

1184 Kata

"Kamu sebenarnya sayang nggak, sih, sama aku?" Arif memijit pangkal hidungnya lantaran rajukan Olin makin membuat kepalanya pening usai seharian bekerja. Sejak acara kunjungannya ke panti jompo, Olin seperti mengejar-ngejar perhatian Arif. Setiap hari setidaknya sekali meneleponnya, Arif patut bersyukur karena Olin bukan tipe yang meneror dengan menelepon atau mengirim pesan singkat beruntun apabila Arif sedikit mengabaikannya—sengaja berlama-lama membalas. Hal itu yang membuat Arif tidak tega untuk mengabaikannya. Mengingat Olin pernah bekerja dengannya, Olin tahu jam-jam sibuk Arif dan itu baru disadari Arif seolah-olah Olin datang di waktu yang tepat. Namun, sekalinya teleponnya dijawab, Olin akan mengeluarkan semua unek-uneknya. Demi menjaga komitmennya pada Inge bahwa dia tidak ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN