Lama-lama, kegiatan makan tidur, tidur, dan menyuruh-nyuruh Aini tidak terlalu menyenangkan lagi. Setiap hari,kegiatan Olin hanya jalan-jalan mengelilingi taman vila yang kebetulan luas, ngeteh sore hari, serta melakukan hobi-hobi lama yang dulu terpaksa ia tinggalkan karena menurutnya tidak berguna, yakni membaca novel dan melukis. Entah karena memang faktor tidak punya kerjaan atau memang bawaan bayi, Olin tidak tahu rasa malas dan mudah lelahnya ini disebabkan karena apa. Jenuh, kurang lebih itulah yang dirasakan Olin saat ini. Jika ia sedang ingin berbicara dengan seseorag, kalau bukan menelepon Arif, Olin hanya bisa menghubungi mamanya. Aini, satu-satunya orang yang tinggal dengannya sama sekali tidak bisa Olin harapkan. Olin telanjur skeptis dan menganggapnya sebagai mata-mata lant

