55 | Pelakor All Out

1719 Kata

Sebuah suara siulan menggoda menyambut kedatangan Olin di sebuah restoran mewah yang dipilih sendiri oleh Ringgo sebagai tempat pertemuan mereka. Sebuah tempat yang tentu saja sangat tidak cocok untuk Ringgo. Firsat Olin sudah buruk saat Ringgo menyebutkan nama tempat itu, dan benar saja, saat Olin tiba, di meja tempat Ringgo duduk telah dipenuhi piring-piring makanan yang sebagiannya telah kosong. Dia makan dengan kalap seperti sedang berada di warung nasi Tegal murahan. Olin heran mengapa pihak restoran tidak menendangnya keluar lantaran telah merusak atmosfer elegan dan mewah tempat ini. “Astaga, siapa ini yang datang? Aduh-aduh, selamat siang, adikku tercinta.” Olin memejamkan mata sesaat, menahan malu. Dengan heboh Ringgo berdiri menarikkan kursi untuk Olin duduki. “Silakan duduk, s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN