10

1052 Kata

10 Sherine menggeliat malas sambil membuka sedikit matanya. Suasana kamar terang benderang. Cahaya matahari dengan bebas menerangi kamar melewati gorden jendela yang tersingkap. Sherine melirik jam kecil di atas nakas. Pukul sebelas siang, tapi ia masih mengantuk. Seluruh tubuhnya lenguh. Nicholas dengan berengsek mengajaknya mendaki puncak kenikmatan berkali-kali tadi malam. Bahkan sebelum ke kantor tadi pagi, pria itu masih menggaulinya. Dengan enggan, Sherine bangkit dan duduk di bibir ranjang. Sekarang ia tidak punya tujuan apa pun lagi. Ia ingin kabur, namun melakukan hal tersebut sama saja mengorbankan banyak nyawa. Nicholas sudah dengan jelas mengatakan itu. Sherine tidak mau, gara-gara dirinya, para pengawal Nicholas menjadi korban. Mungkin ia memang harus menyerah dan mengiku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN