9 Sherine menatap kalut beberapa lembar uang di dompet elegan nan mahal yang dibeli Nicholas. Uang itu ia ambil dari dompet Nicholas beberapa hari lalu. Bukan berniat mencuri, tapi ia sama sekali tidak memiliki uang, dan jika ia melarikan diri, setidaknya ia butuh sedikit uang untuk membayar makan dan minum, juga penginapan. Sherine berjanji akan mengembalikan uang itu kelak. Sherine memasukkan kembali dompet ke dalam tas yang ada di atas meja. Sudah berjam-jam ia duduk di kafe yang ada di pinggiran kota Batam, memesan lebih dari tiga gelas cokelat panas dan beberapa kudapan. Tapi otaknya masih buntu, tidak tahu ke mana harus melangkah. Setelah Sean meninggalkannya tadi, Sherine segera meninggalkan rumah yang sebenarnya hanya alamat sembarangan. Ia beruntung kebetulan ada taksi lew

