Paginya, Daniel terbangun lebih awal. Pria itu tersenyum kembali ketika pemandangan pertama yang didapatnya ketika dirinya terbangun dari tidur dan matanya terbuka adalah wajah penuh pesona milik Amanda. Ingin seperti ini selamanya, batin Daniel. Pria itu mengecup gemas bibir Amanda. “Morning sweetheart.” Sapa Daniel masih dengan suara serak khas bangun tidurnya, hidung mancungnya ia usak – usakkan pada puncak kepala Amanda. Tangannya bergerak ingin mengeratkan pelukannya kembali pada pinggang Amanda, namun dirinya justru dapat merasakan kulit selembut sutra itu menggesek lengannya, menggodanya sepagi ini. Dengan usil tangan besarnya bergerak mengusap – ngusap pinggang hingga sesekali sampai dibokong gadis itu. Merabainya dengan nakal. Bibirnya pun ikut aktif mengecupi lengan mulus Amand

