bc

Bastard Varokah

book_age0+
39
IKUTI
1K
BACA
like
intro-logo
Uraian

Pernah mendengar pelet Kiprox?

Hanya ada dua orang yang memilikinya.

Pemilik terakhir pelet nan aneh, sakti dan bertuah itu seorang brondong bernama Rudy Asmara.

Seperti apa pelet aneh itu efeknya?

Jangan sampai seperti Shella Olwes Chantika.

Gak ada ujan gak ada angin, anak juragan rongsokan yang seorang mahasiswa semester enam universitas ternama di negeri +62 itu terjebak dan jadian dengan seorang Rudy Setya Vhasty.

Jadi kekasih seorang Bastard tak ada asiknya.

Celakanya Shella tak sanggup lagi menghapus virus si b******n yang otaknya mesra campur m***m tingkat tinggi yang bikin nagih.

Pesona si b******n merasuki seluruh sendi kehidupan Shella yang seumur-umur baru tahu kalau buah pisang bisa membesar dan mengecil secara otomatis hanya dengan sentuhan tangan sucinya.

Terus gimana cara mengatasinya?

Nama Rudy tak asing lagi untuk semua warga Kampung Citoge.

Banyak yang sangat membencinya, namun lebih banyak lagi yang ketagihan kejantanan dan kebuasannya.

Walaupun......

Kalau gak percaya tanya aja sama Dinda, Fisqia, Sarah, Uun, Umyati, Ijah, Memel, Ponirah, Yani, Marni dan masih banyak lagi cewek yang kelabakan termasuk para penjaga warteg sepanjang jalan dekat kampus Shella.

Di mata Shela, Rudy gak terlalu Jelek, juga gak ganteng ganteng amat, tapi sangat susah dilupakan.

Mau tahu kebrutalannya?

Ikuti terus sepak terjang sang b******n. Yang penting sediakan tisu selalu, ok

chap-preview
Pratinjau gratis
1) Bastard One
Sudah dua bulan terakhir ini Shella masih belum mengerti, apa yang ada dalam benak bapaknya. Bagaimana tidak? Cowok yang brengseknya sudah melampaui b*****t nasional, tiba-tiba diangkat jadi pegawai di gudang rongsokannya hanya karena berjasa menggagalkan upaya seorang maling yang hampir mencuri ayam bangkoknya. Shella malah mencurigai maling itu hanya modus yang dilakukan oleh komplotannya.   Shella makin keleyengan. Pusing tujuh keliling dengan kecanggihan otak cowok yang paling dibencinya sedunia. Entah diplomasi atau ajian apa yang dipakainya, hingga bapaknya yang terkenal kepalanya sekeras batu pualam bisa lunak. Shella bahkan hampir pingsan saat bapaknya membuat keputusan yang lebih edan dari yang gila, sekalipun.   Tak ada hujan tak ada angin, cowok terbusuk yang pernah Shella kenal, bukan hanya jadi penjaga gudang, tapi kini ditingkatkan statusnya jadi pengawal pribadinya. Apa pula ini? Sejak kapan anak juragan ronggsokan mesti pakai pengawal segala. Berdasarkan penelitian dari 8 lembaga survey independen, orang tua Shella memang paling kaya di kampungnya. Belaia memiliki rumah tingkat tiga paling megah yang pernah ada di Citoga dan sekitarnya. Punya 5 unit mobil mobil truk, 2 mobil pick up, 2 mobil minibus Livina dan Soluna. Ada sebuah motor Ninja RR112cc, Beat, Satria dan yang teranyar NMak 154cc. Tapi apa benar mesti segitunya? pikir Shella.  Segera mahasiswa tingkat 3 sebuah perguruan tinggi negeri itu, mengajukan protes dan mosi tidak percaya pada kedua orang tuanya. Bukan tidak mau diberi fasilitas pengawalan yang bussines clas & ekslusive, tapi mengapa harus Rudy Asmara? Kenapa bukan Hendra Irawan saja yang sudah jelas tngkat kesolehan serta kecerdasannya di akui semua penduduk dunia maya. Whay Rudy?  Reputasi buruknya bahkan telah sangat diketahui oleh Bi Ijah, Bi Komon dan Mang Yayat para pedagang miskin lainnya dari kampung sebelah. Bejat b***k eta mah!  Itu umpatan Bi Asih saat Rudy tak lagu beritikad baik melunasi utang-utang ke warung sederhannya. Padahal untuk urusan mabok dan joget dangdut tak pernah ada kata menyerah dan keberatan menghambur hamburkan uangnya.    4 dari 10 janda yang ada di kampung Citoge, sudah pernah merasakan desahan Rudy. 8 dari 11 wSherly bersuami pernah digodanya. 6 dari 19 gadis hampir jatuh dalam pelukan dan 4 yang lainnya kemungkinan besar telah terkena serangannya. Sementara nasib 9 gadis lainnya belum dijelas statusnya, sudah dibobol atau belum.    Bahkan kabar kemarin sore lebih megejutkan lagi. Gay yang cuma ada dua-duanya di kampung Citoge, semuanya naksir Rudy. Masih menurut Fajri sang pengumpul info, satu di antara dua gay itu pernah berciuman mesra dengan Rudy. Bahaya!   Rudy bukan lagi Playboy cap kamvret, tapi sudah masuk kategory Fuckboy cap kuda sange. Wajar saja Shella tak nyenyak tidur dan ngeri-ngeri sedap dengan keputusan bapaknya.       “Daddy, sejak kapan orang kampung pake bodyguard segala. Lagian perawanmu ini hanya keluar rumah saat kuliah doang. Itupun ada Fajri yang setia setiap saat.” Pada suatu sore di salah kebun jagung yang sedang di panen, Shella memberanikan diri protes. Acara mogok makannya gagal total, dia ternyata tak bisa keluar dari jajaran gadis penggemar makan dan ngemil.    “Edelweisku, engkau adalah malaikat tak bersayap yang selalu hadir dalam setiap helaan napas serta senantiasa tersangkut dalam setiap doa-doa Dedi.  Bukan masalah anak kampung atau kota, tetapi dirimu kini sudahlah dewasa. Engaku laksana bunga setaman yang bermekaran harum mewangi sepanjang pagi siang dan malam. Banyak kumbang yang ingin menghisap madumu, aduh Sayang.” Senyum lelaki berusia 51 tahun 4 bulan itu selalu terlihat berwibawa dan menawan.  Ini sekian dari jutaan alasan yang membuat Shella enggan untuk berkeluh kesah pada bapaknya. Rangkaian kalimat puitis yang mengalahkan penyair ternama Indonesia, Rhoma Irama, selalu meluncur dengan lancar jaya. Kemarahan Shella luluh lantak.  Namun tidak untuk hari ini. Shella bahkan berani memutar liar dua bola matanya yang jengah.  “Tapi tidak mesti ada body guar juga, Dad. Shella juga harus punya ruang privacy,  dong!” Shella mencoba menepis tatapan teduh bapaknya yang mulai menggoyahkan semangatnya untuk terus protes sampai titik darah penutupan.   “Mawar merahku, Dedi tak tahu lagi harus dimana menaruh muka, kepala dan leher ini, andai tak mampu menjaga dan melindungi perawan suciku selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Apa kata rembulan, bintang, langit, awan dan semua rumput yang bergoyang andai itu terjadi.” Hayati semakin lelah, bahasa hiperbol dan sastra yang berantakan cenderung lebay mengalahkan kids zaman now, kian menipiskan harapan Shella untuk bisa melawan kenekatan bapaknya.   Berangsur-angsur kemarahan Shella mulai berganti dengan sedikit haru, bangga juga bahagia. Bapaknya memang de’best dalam urusan safety. Apalagi untuk dirinya anak bungsu satu-satunya yang masih konsekuen menjaga kehormatan mahkota sucinya, di usia 22 tahun. . “Tapi mengapa harus Rudy yang dipercaya menjaga perawan sucimu yang always cantik ini, Dad?” Shella mengeluarkan ajian sapu jagatnya. Sekedar mengingatkan bapaknya yang mulai melupakan bagaimana reputasi cowok b******k yang jadi orang kepercayaannya. “Wahai Dahliaku, Rudy itu satu-satunya cowok most wanted di Kampung Citoge. Tak seorang insan pun yang berani mendustakan ketampanan dan kegagahannya. Mengapa Levenderku harus merasa malu memilik pengawal keindah itu? Tidakkah engkau tahu, betapa banyak dara di luar sana yang berlomba ingin mendapatkannya?” Kali ini kumis tipis yang selalu klimisnya, ikut menari-nari. Memupuskan semua perlawan gadis cantiknya yang selalu tak tahan dengan sebutan bunga setaman. Lenyap sudah kemampuan Shella untuk bertahan. Dia hanya menghela napas panjang. Hatinya selalu meleleh setiap nama-nama bunga dijadikan mengganti namanya. Dalam catatannya tak kurang ada 99 nama bunga yang selalu dipakai bapaknya. Andai saja Bunga Bangkaiku disebutnya pula, genaplah sudah kesenduan Shella. Tak dipungkiri. Sejak kelas sebelas SMA dulu, Shella sudah sangat mengakui, ketampanan seorang Rudy sanggup menyihir dan menghipnotis banyak wSherly. Pesona dan aura kejantannya tak diragukan lagi. Shella sangat tahu, 5 dari 18 guru cantik di SMA-nya, diam-diam naksir Rudy bersaing dengan 324 siswi lainnya. Belum lagi kaum siswa belok yang belum Shella dapatkan info akurtanya. Fajri, satu-satunya lelaki yang setia menjadi sahabatnya sejak mereka masih Paud hingga kini, sepertinya lupa menyampaikan itu saat di SMA dulu.   “Dad, kenapa tidak Fajri aja, kan dia teman kuliah aku, lebih efesien dan efektif. Tak ada biaya tambahan hanya butuh pulsa dan quota doang.” Shella berdoa dalam hati, semoga permohoanan terkahir ini dapat dikabulkan bapaknya. “What? Fajri? Are you serius, my Jasmin?” “Yes, why not? Fajri lelaki juga walau tak segagah dan sekekar si Asmara itu, tapi setidaknya lebih mengasikan dan tak mengerikan.” Shella kembali mulai mendapat angin sgera, wajahnya seketika dipenuhi kupu-kupu.   “Duh, Anggrek hitamku.  Fajri hanya pantas untuk jadi teman, bukan pengawal. Bagaimana mungkin lelaki ampibi itu bisa melindungi Bunga Sepatuku? Dia sendiri hidupnya di dua alam. Bahasanya pun hanya makhluk Jupiter yang memahaminya. Bahkan dia berjalan lebih gemulai dari ibumu. Bagaimana mungkin Dedi bisa percaya?” Kini gilran bapaknya Shella yang menarik napas lebih panjang dari biasanya.    Deal! Zonk! Shella kalah sasaran tembak. Dia harus bersiap untuk pasrah dengan segala kemungkinan terburuk, memiliki bodyguar terberengsek se-Meikarta dan semesta.   Ketampanan lelaki yang selalu satu sekolah sejak SMP hingga SMA dengannya itu, tidak memalukan untuk diajak jalan, hangout, atau pergi ke pesta manapun. Tapi ada yang tak pernah bapaknya sadari.  Di mata Shella, Rudy tetaplah seekor predator yang selalu siap memangsa dirinya saat lengah sedikit. Rudy, lelaki paling berbahaya dibanding kucing berbulu ikan, sekalipun. Bapaknya Shella manggut manggut. Dia teramat paham kekhawatiran anaknya yang tidak beralasan. Dia jauh lebih tahu tentang reputasi Rudy Setya Vhasty atau yang lebih akrab disapa Rudy Asmara. Beliau bahkan kini memiliki 8 selingkuhan yang cantik-cantik, 3 diantaranya rekomendasi dari Rudy.    Seketika senyum Shella mengembang. Ada lampu kerlap kerlip menyala di kepalanya. Kesempatan langka harus dimanfaatkan. Selama ini Daddy-nya selalu salah dalam menuliskan panggilannya saat chatting. Sekali kali Shella harus mempermalukan, atau lebih tepatnya mengakhiri diskusi ini dengan sedikit serangan balik.  “Oh iya Dad. Please kalau nulis Dedi itu yang bener ya  ‘D a d d y” Shella mengeja dengan jelas, lalu, “bukan Dedi. Malu-maluin aja, masa orang terkaya di Citoge salah menulis panggilannya sendiri. Kalau kebaca sama pembaca w*****d gimana? Bisa jadi viral internasional, atau setidaknya mereka menduga typo, Dad!” Shella mengerak gerakan alis indahnya seraya mengoyang-goyagkan kepalanya. Kali ini bapaknya akan terkekeh malu dan wajah tampannya akan seketika memerah.    “Wahai Sedap malamku, itu nama pemberian almarhum kakekmu, Dedi tak kuasa merubahnya.  Lihat saja di KTP dan semua surat-surat berharga juga tertulis jelas Dedi Setiadi. Kalau dirubah berarti semua data termasuk akta kelahiran dan izajah Serojaku, harus diganti, dong?” Pak Dedi sedikit mengernyitkan dahi. Tak percaya dengan niat anaknya yang ingin mengganti bentuk tulisan namanya. Ini jelas akan menghbiskan energy dan biaya, belum lagi harus bikin bubur merah putih atau mungkin juga menunggu panjang keputusan pengadilan. Sangat merepotkan “Oh God!” Shella hanya sanggup memutarkan bola matanya, lebih malas dan jengah dari sbelumnya.   Pak Dedi kembali tersenyum manis seraya menatap puti bungsunya yang berjalan lemas meninggalkanya.  Tak ada niat sedikitpun beliau mengumpankan Shella pada serigala lapar. Namun,  lelaki yang tekenal punya 121 ayam bangkok kelas wahid itu telah membuat perjanjian dengan Rudy. Potong leher atau santet online, andai sang pengawal berani kurang ajar dan mengganggu anak perawannya. “Say, aiqah tinta bis kota ngater yey ke ulang tahunnya, Zaniah.” Fajri menyambut kedatangan Shella yang baru saja menjauh dari bapaknya.  “Lah, kenapa gak bisa?” Shella mempersembahkan mata belonya penuh kemarahan. “Aqiqah adegan perlita, mawar belong banjaran buat adinda aqiqah.” Wajah imut Fajri seketika pucat, sesekali matanya menatap Pak Dedi yang sedang ngobrol dengan sesorang yang jadi sumber berdebatan Shella dengan bapaknya dua minggu terkahir ini.  “Sering amat beli baji buat ade lu. Heran gue!” Shella menatap tajam wajah Fajri yang melongo dengan mata terfokus pada titik jauh. “Eh gedong! gedong gedong! Ih Shella bikin kaget aja!” Fajri setengah meloncat saat pinggangnya dikejutkan sahabat terbaiknya.     “Lagian tu mata ampe gitu amat, apaan yang gedong?” Shella hendak marah, namun dia selalu tak kuasa menahan tawa setiap kali sahabat centilnya mengeluarkan ajian latahnya. “Eh s**********n. s**********n, s**********n gedong! Aduh Shella yey jahara ya. Lama-lama aqiqah latah deh kalau begindang!” Fajri mendelikan matanya, makin terkejut dengan colekan Shella yang lebih keras di pantatnya. “Aduh ne itu s**********n Bang Rudy ampe segitunya, hahay.” Fajri kali ini menatap wajah Shella yang merah menahan tawa dan gelinya. Beberapa saat kemudian Shella mendelikan matanya. “Idih nazis muguladzoh! Lu liatin yang gituan,  manggilnya pake ‘abang’ lagi. Yu ah cabut, males gua kalau sudah ada kamvret itu!” Tanpa menloleh pada Rudy dan bapaknya yang sedang berdiskusi serius, Shella menarik tangan Fajri untuk keluar dari kebun jagungnya. Dalam kondisi yang demikian. Siapapun mungkin akan mengalami hal yang sama. Menyesal jadi anak orang terkaya di kampungnya. Tak selamanya kaya itu indah, sebuah ungkapan lama yang kini benar-benar Shella alami. Menurut catatan sejarah hati. Kebencian Shella pada Rudy sudah dimulai sejak 4 tahun yang lalu. Ketika itu Rudy yang masih duduk di kelas sebelas menyatakan rasa suka dan cintanya pada Shella kakak kelasnya.  Rudy sangat terpesona dengan kecantikan Shella, dia bahkan berani menembak kakak kelas yang masuk kategori cewek ter-most wanted di SMA Bukan Basabasi. Rudy tak mau kehilangan reputasi sebagi cowok yang paling diinginkan wSherly, jika tak mampu memacari Shella, apalagi kalau sampai kalah bersaing dengan Fajri, yang selama ini laksana Satpam dengan pentungannya dengan Shella.    Saat ditembak Rudy,  Shella sangat bahagia dan beruntung. Dia sangat berharap ditembak adik kelasnya yang cool, calm dan gantengnya bikin meleleh itu. Namun Shella meminta waktu seminggu untuk menjawabnya. Sebagai cewek ter-ngehit di sekolahnya, Shella tentu harus memberi sedikit dag-dig-dug pada lelaki yang menginginkannya. Sang jentan tak boleh besar kepala dan harus tahu diri bahwa memiliki seorang Shella tak semudah membalikan goreng tempe di wajan. Tiga hari dari seminggu yang dijanjikan, Rudy melakukan kesalahan fatal. Dia terciduk oleh Shella sedang duduk mesra dengan seorang penyanyi dangdut dalam acara peringatan kemerdekaan di kampungnya. Kala itu Shella masih bisa menahan diri. Dia berfikir positif, Rudy hanya iseng. Toh tidak sendirian, di sana ada beberapa teman sekelasnya yang ikut nongkrong menggoda para penyanyi dangdut yang cantik-cantik dalam dandanan seksi dan menor.  Kemarahan dan kekecewaan Shella tak bisa dbendung lagi saat mengethai ternyata calon pacarnya bukan hanya sekdar nongkrong. Dia bahkan mengantarkan pulang penyenyi dangdut yang katanya janda beranak dua itu. Kabar termenyakitkan lagi menyebutkan Rudy menginap hingga dua malam di rumah janda semlohay itu.   Semua pintu hati Shella tertutup untuk cinta Rudy. Dia bahkan tak merespon sedikitpun saat playboy cap buah tekokak itu menyampaikan pledoinya. Semua pemeblaan dan alibinya, di tolak mentah-mentah oleh Shella yang sedang lara hati. “Sayang, maaf khilafapan Aa. Waktu itu iseng ngaterin doang, tapi motor kehabisan bensin. Terpaksa harus menginap.” Rudy merelakan wajah tampannya jadi jelek dan kusut demi acting memelas andalannya.   Shella hanya memalingkan pandangan, sebenarnya tak tega melihat wajah memelas namun menjijikan nyaris menangis di depannya. Sayang, pala lu empuk. Gua ini kakak kelas lu, jangan sok akrab manggil sayang, segala. Sejak kapan habis bensin nginap sampai dua malam. Shella hanya mengumpat dalam hatinya. Dia telah bertekad untuk tidak bicara dengan Rudy. “Kakak kelasku yang tercantik. Aa janji tidak akan melakukan kesalahan yang lagi, apalgi keslahan yang sama. Aa sangat menyesal telah melukai hati Dinda.” Rudy tak menyerah. “Apa kata lu ‘Aa’? Eh Asmara m***m! Usia lu setahun di bawah gue! gua gak pantas panggil Aa sama lu! Jangan sok kemanisan deh. Entar kena diabet,  lu baru tahu rasa!” Shella akhirnya tak kuasa lagi menahan mogok icaranya. Umpatan yang sudah ditahan beberapa hari, akhirnya meledak juga.   Sang gadis segera pergi meninggalkan adik kelasnya yang ganteng namun sok tengil itu. Dia tak mengizinkan Rudy kegirangan, mampu menaklukan hati semua wanita yang ditaksirnya. Shella mengambil langkah seribu, karena saat itu hampir saja hatinya meleleh. Mata tajam nan indah, hidung mancung menyerupai perosotan TK serta mulut imut Rudy, seolah mengandung pelet yang entah mereknya apa. Semar mesem atau mungkin Jaran Goyang.  Shella tak terlalu paham dengan merek dan jenis pelet yang beredar di pasaran.   Kini... Kebencian dan angkara murka yang ditahan-tahan selam empat tahun itu, sama sekali tak dipahami oleh bapak tersayangnya sendiri. Walau penampilan Rudy sudah jauh lebih ganteng, lebih gagah dan lebih macho dari ketika zaman SMA dulu, namun kebrengsekannya Rudy makin tak terkendali. Meningkat tajam lebih pesat dari harga Dolar Hongkong.   Celakanya, Shella pun tak mungkin bisa menolak titah Baginda Bapak. Atau dia sama sekali akan diputus segala pasokan akomodasi buat hangout dan shopping dengan teman-teman sosialitanya di kota. Sungguh dilema.       Apa yang akan terjadi selanjutnya, mampukan si b******k jadi lelaki super baik atau malah Shella yang jadi super nakal?  

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Perfect Revenge (Indonesia)

read
5.1K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
80.1K
bc

Noda Masa Lalu

read
205.5K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
77.8K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
39.9K
bc

MANTAN TERINDAH

read
10.0K
bc

Orang Ketiga

read
3.6M

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook