Kaysha melepaskan ciumannya, tak berdaya di bawah kuasa Jamie yang tak henti memberikan sensai gila pada tubuhnya. “Sussu itu pasti sudah dingin sayang. Apa boleh aku menggantikannya dengan yang ini?” goda Jamie dengan kerlingan mata. “Ti—dak Jam… aaahh—” Jamie menyesap pucuk merah muda Kaysha dan tak henti tubuh Kaysha menari di depan pria messum itu. Kaysha memejamkan mata keran tak sanggup dengan gairah yang menggerusnya tanpa henti dan langsung menatap Jamie dengan tatapan penuh arti. “Aahhh Jam…” “Teruslah panggil namaku Kay, aku menyukainya,” lirih Jamie tersenyum puas. Jamie tersenyum senang menikmati moment langka ini. Jarang-jarang wanitanya ini mau membalas panggutannya. Apa lagi tubuh indahnya ini kini di lihat olehnya. Jamie pikir Kaysha akan menggamparnya seperti wakt

