“Apaaahh?” seru Miki keras pada sepuluh anak buahnya yang kembali gagal mendapatkan Black Rose.
“Maafkan kita tuan,” lirih salah sorang ketua dari sembilan temannya.
Kesepuluh orang itu kembali dengan tangan kosong, dan kembali menyaksikan sepuluh orang berbadan tegap yang gagal hanya membawa satu wanita ke hadapanya.
‘Apa sesulit ini anak buahnya membawa wanita itu?’ batin Miki tak habis pikir.
Sepulu pria itu kembali gagal hanya membawa satu wanita dan kembali menyiskan luka lebam dan darah segar dai beberapa orang di depannya yang menghadap.
“Dia hanya seorang wanita. Kenapa kalian bisa gagal lagi membawa wanita itu ke hadapanku!” seru Miki.
“Maafkan saya tuan. Saya sudah katakana sebelumnya pada tuan. Kalau Black Rose mahir bela diri dan kini Black Rose di bantu oleh satu teman w
